GridOto.com - Pemerintah kembali menerbitkan regulasi untuk membatasi adanya pergerakan masyarakat dibidang transportasi darat.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan telah menetapkan Surat Edaran Nomor SE 51 Tahun 2021 Tentang Perubahan Kedua Atas Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor SE 43 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dengan Transportasi Darat Pada Masa Pandemi Covid-19.
“Dalam SE terbaru ini ada sejumlah perubahan yang kami muat," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi di Jakarta, Rabu (21/7/2021).
"Di antaranya selama masa libur Idul Adha dari tanggal 19 - 25 Juli 2021 maka diberlakukan pembatasan seluruh perjalanan ke luar daerah," sambungnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS, Presiden Jokowi Perpanjang PPKM Darurat Sampai Tanggal Segini
Namun bagi pekerja sektor esensial dan kritikal, serta pelaku perjalanan dengan keperluan mendesak masih diperkenankan.
"Yang termasuk dalam kategori pelaku perjalanan dengan keperluan mendesak yakni pasien sakit keras, ibu hamil yang didampingi 1 anggota keluarga, kepentingan persalinan yang didampingi 2 orang, dan pengantar jenazah non Covid-19 dengan jumlah maksimal 5 orang," ucapnya.
“Bagi pelaku perjalanan dengan moda transportasi darat di dalam Pulau Jawa dan Bali wajib menunjukkan kartu vaksinasi dan hasil tes negatif RT-PCR 2x24 jam atau antigen 1x 24 jam," tuturnya.
Baca Juga: Jalan Sengaja Dibuat Gelap saat PPKM Darurat, Potensi Bahaya Malah Makin Meningkat
Sementara di luar Pulau Jawa dan Bali, hanya perlu menunjukkan hasil tes negatif RT-PCR 2x24 jam atau antigen 1x 24 jam.
Budi juga menyampaikan bahwa syarat kartu vaksinasi dikecualikan bagi kendaraan pengangkut logistik, pasien yang sakit keras, ibu hamil dan 1 orang pendamping, kepentingan persalinan serta 2 orang pengantar, maupun pengantar jenazah non Covid-19 dengan maksimal 5 orang pendamping.
“Bagi para pekerja yang akan keluar daerah wajib membawa dokumen seperti Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) atau surat keterangan dari Pemda setempat," ucapnya.
"Selain itu dapat juga dengan surat tugas yang ditandatangani pejabat minimal eselon 2 dan berstempel basah atau dengan tanda tangan elektronik. SE 51 Tahun 2021 ini mulai berlaku sejak 19 Juli 2021 sampai waktu yang ditentukan kemudian,” tutup Budi.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR