GridOto.com - Mengemudikan mobil yang terbilang mewah dan memiliki performa tinggi. menghadirkan sensasi tersendiri bagi pemiliknya.
Sensasi tersebut bisa dari faktor kenyamanan, gengsi, hingga performa mesin yang asyik saat melaju di kecepatan tinggi.
Namun sikap pengemudi mobil mewah berperforma tinggi saat melaju di jalan, terkadang menimbulkan kesan arogan di mata pengendara lain.
Lantas, adakah korelasi nilai kendaraan terhadap tingkat arogansi di jalan?
"Sikap arogan dari pengemudi mobil mahal dengan performa tinggi, timbul karena kesalahan pola pikir atau mental yang tidak cocok dengan kondisi jalan di Jakarta atau sekitarnya yang normalnya padat," ujar Psikolog Tika Bisono, S.Psi, M.Psi.T saat dihubungi GridOto.com beberapa waktu lalu.
"Selain itu, dia juga kurang disiplin dengan aturan dan rambu lalu lintas," lanjutnya.
Tika mengatakan, seharusnya sikap arogan tidak muncul ketika seseorang mengemudikan mobil mewah atau sport yang memiliki performa di atas rata-rata.
"Jika si pemilik tahu mobilnya mahal dan mesinnya kencang, seharusnya ia lebih berhati-hati mengemudi di jalan. Makanya saat ada insiden dengan pengendara lain, seharusnya ia juga tidak arogan, berlaku kasar sampai main hakim sendiri seperti kejadian pemilik Pajero Sport dengan sopir truk waktu itu," jelas Tika.
"Selain itu mobil sport dan mobil mewah itu punya fitur keselamatan dan tingkat keamanan yang tinggi, jadi jika ada kecelakaan ya harusnya biasa-biasa saja karena dia orang berduit. Nah di Indonesia ini beberapa pengemudi mobil mahal baru sampai tahap bergaya saja, tapi belum siap menanggung risiko jika mobilnya lecet atau tertabrak," ucapnya.
Baca Juga: Aksi Koboi Jalanan Bawa Lamborghini Terancam Penjara dan Denda Segini
Lebih lanjut, Tika mengungkapkan bahwa ada perasaan superior yang muncul saat mengemudikan mobil mahal terutama dengan dimensi yang terbilang besar.
"Psikologis pengemudi mobil mahal ataupun mobil yang ukurannya lebih besar dibanding kendaraan lain itu, cenderung merasa superior. Jadi ia bisa merasa menganggap remeh kendaraan lain," terangnya.
"Tapi hal ini seharusnya bukan jadi alasan untuk arogan, karena disiplin di jalan itu lebih penting untuk keselamatan bersama," tutup Tika.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR