GridOto.com - Sedang ramai diperbincangkan di media sosial terkait sebuah video yang memperlihatkan seorang pria berdarah-darah di pos PPKM.
Pria tersebut diketahui cekcok dengan petugas setelah nekat menerobos pos PPKM dan tidak bisa menunjukkan surat hasil rapid test atau antigen.
Dalam rekaman video, pria tersebut yang diketahui sebagai mantan Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Awaluddin Rao, terlihat berlumuran darah di bagian wajahnya.
"Saya didorong pak, saya memegang pena akhirnya tertusuk. Mata saya sudah buta pak," kata Rao dalam video itu.
Dalam video itu, Rao mengaku sudah melapor ke petugas untuk melihat truknya yang terbalik di Solok dan akan kembali lagi ke Padang.
Dari hasil penelusuran berbagai sumber, ia bersama sopirnya diketahui nekat menerobos pos penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di perbatasan Padang-Kabupaten Solok, Jumat (16/7/2021) malam.
Rao bersama sopirnya, Hendra, dicegat dan diminta menunjukkan sertifikat vaksin dan surat keterangan tes cepat antigen.
Namun, Rao tidak bisa menunjukkan dokumen tersebut sehingga terjadi cekcok dengan petugas.
Baca Juga: Polisi Malah Berikan Bonus Buat 36 Sopir dan Kenek Bus yang Langgar PPKM, Ternyata Begini Ceritanya
"Betul dia datang dari arah Solok menuju Padang. Kita minta dokumennya, tapi tidak bisa. Kemudian kita minta putar balik, namun dia menolak sehingga terjadi cekcok," kata Kapolsek Lubuk Kilangan Padang AKP Lija Nesmon yang dikutip GridOto.com dari Kompas.com, Sabtu (17/7/2021).
Menurut Lija, tiba-tiba pelipis Rao berdarah. Namun, ia tak mengetahui dari mana asal darah tersebut.
"Kita suruh dia balik ke mobilnya, kemudian dia balik lagi dengan wajah berdarah. Katanya matanya ditusuk pena oleh petugas," kata Lija yang kebetulan ikut dalam operasi penyekatan itu.
Petugas pun meminta Rao menunjukkan pelakunya, tetapi ia tak bisa melakukannya.
Bukannya memberi penjelasan kepada petugas, Rao justru membuat video dan mengaku berlumuran darah karena ditusuk petugas penyekatan.
Awalnya, Rao meminta sopirnya membuat video itu, tapi Hendra terlihat agak keberatan. Rao pun menampar sopirnya itu.
Kapolsek Lubuk Kilangan AKP Lija Nesmon mengatakan karena kasihan akhirnya dirinya mengantarkan Rao ke klinik kesehatan Semen Padang.
Setelah diperiksa ternyata hanya pelipisnya yang berdarah bukan matanya.
Baca Juga: Jelang Hari Raya Iduladha, PO Haryanto Dibuat Bimbang Dengan Adanya PPKM Darurat
"Bukan buta, tapi pelipisnya saja yang berdarah. Video yang beredar itu disebutkan seolah-olah buta, padahal tidak," kata Lija.
Lija mengaku tidak mengetahui kenapa Rao berdarah di pelipisnya. Ketika ditanya siapa yang mendorongnya, Rao mengaku tidak mengetahui.
"Kita minta dia memberitahu siapa yang mendorongnya sehingga pelipisnya berdarah, tapi dia tidak bisa kasih tau," kata Lija.
Soal video yang viral, Lija sangat menyayangkan hal itu karena saat sudah damai dan tidak memperpanjang urusannya.
"Ini yang sangat kita sayangkan videonya viral seolah-olah dia buta. Ini bisa diproses karena menyebarkan berita tidak benar. Rao mengaku dia mengirimkan ke temannya," kata Lija.
Lija menyebutkan alasan Rao sebelum cekcok dinilai mengada-ada.
"Dia bilang melihat truknya terbalik, tapi ketika telusuri tidak ada truk yang terbalik. Awalnya mengaku sudah izin sama petugas, tapi ditanya petugasnya tidak tahu," kata Lija.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Viral Video Mantan Wakil Ketua DPRD Berlumuran Darah Mengaku Ditusuk Petugas PPKM, Berikut Faktanya
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Kompas.com,Tribun Jateng |
KOMENTAR