GridOto.com - Evia Gustiana, pemilik Toyota Fortuner VRZ 2017, mengalami kecelakaan di sebuah tikungan di ruas jalan di daerah Garut, Jawa Barat sekitar 2 minggu lalu.
Toyota Fortuner yang dibelinya pada Juni 2017 di Bandung, Jawa Barat bertabrakan dengan Nissan Grand Livina 1.5 XV 2013 yang melaju dari arah berlawanan.
Namun, bikin bingung sang pemilik Toyota Fortuner adalah kenapa airbag di mobilnya tidak mengembang.
"Kenapa mobil saya airbagnya tidak mengembang sedang Nissan Grand Livina yang menabrak mobil saya airbagnya mengembang," jelas Evia Gustina kepada GridOto.com (16/7).
Menurut Evia, ia telah melaporkan ke dealer Toyota di Garut soal airbag di Toyota Fortuner miliknya yang tidak mengembang saat kecelakaan.
"Sampai sekarang belum ada kabar lagi mengenai investigasi yang dijanjikan pihak dealer Toyota Garut," ungkapnya.
Baca Juga: Toyota Fortuner Tabrakan tapi Airbag Tidak Mengembang, Pemilik Bingung
Sambil menunggu hasil investigasi, kita bahas dulu cara kerja airbag di mobil ya.
"Cara kerja airbag pada mobil itu membutuhkan beberapa sensor sebagai trigger yang memberikan input ke modul airbag," buka Didi Ahadi, Dealer Technical Support Department Head PT Toyota-Astra Motor (TAM) kepada GridOto.com (16/7).
"Letak sensor tergantung dari jumlah airbag yang dipasang di kendaraan tersebut, misalnya kalau airbag hanya untuk pengemudi dan penumpang depan, sensor diletakkan di bagian depan mobil, tepatnya di belakang bumper depan," tambahnya.
Sementara itu jika mobil memiliki side airbag atau airbag samping, maka sensor airbag ditaruh di bagian pintu mobil atau di dekat pilar B.
Nah, saat sensor menerima tumbukan atau mobil tabrakan, maka sensor ini akan mengirimkan sinyal ke modul airbag.
Baca Juga: Airbag Mobil Diperbaiki di Bengkel Spesialis, Mulai dari Rp 6 Jutaan
Modul airbag ini kemudian akan memerintahkan igniter membakar senyawa Natrium Azida (NaN3), yang kemudian bereaksi dengan Kalium Nitrat (KNO3).
Hasil dari pembakaran ini menjadikan nitrogen panas sehingga mampu mengembangkan balon airbag dengan sangat cepat.
"Ada angka G atau nilai percepatan gravitasi pada sensor yang sudah diatur oleh pabrikan untuk membaca seberapa besar tumbukkan yang terjadi, tapi nilai pastinya saya kurang paham," terang Didi lagi.
"Dari sensor sampai balon airbag benar-benar mengembang sempurna itu sepersekian detik, tujuannya agar balon mengembang lebih cepat sebelum kepala dan badan orang yang ada di dalam menghantam bagian depan mobil," tutup Didi.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR