GridOto.com - KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara, akhir-akhir ini mengadakan beberapa event lelang yang cukup menarik perhatian.
Pasalnya, beberapa kali Bea dan Cukai melakukan lelang mobil yang bisa dikatakan jarang ada atau langka di Indonesia, seperti KIA Rio dan Ford Mustang.
Max Franky Karel Rori, selaku Kepala Bidang BKLI Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, mengatakan kalau jenis barang lelang dibagi menjadi dua, yaitu Barang Milik Negara (BMN) dan Barang Tidak Dimiliki (BTD).
"Dua macam lelang ini yang mungkin perlu dicermati, karena nanti ini akan berpengaruh kepada biaya-biaya yang harus dikeluarkan di akhir lelang," ujar Max saat Ngobrol Virtual bersama Otomotifgroup, Jumat (9/7/2021).
Dijelaskan olehnya, kalau lelang BMN yang pertama harus dilunasi adalah harga yang terbentuk.
"Jadi, misal bidder melakukan bid di harga berapa kemudian menang, itu harus dilunasi semuanya, tentunya setelah dikurangi dengan uang jaminan yang sudah disetorkan sebelumnya," katanya.
Kemudian, lanjut Max, masih ada biaya lain-lain yang harus dibayarkan.
"Pertama ada sekitar 19,5 persen dari harga yang terbentuk, jadi kalau harga yang terbentuk Rp 100 juta masih ada sekitar Rp 19,5 juta biaya yang harus dibayar," sebut Max.
Disampaikan pula oleh Max, di saat bidder akan melakukan bid harga, harus menghitung terlebih dahulu dana yang dipersiapkan.
"Jangan sampai dananya habis sama sekali begitu menang mobilnya tidak bisa dikeluarkan, ini akan menimbulkan kerugian ya," tuturnya.
Alasannya, kalau misalkan bidder menang lalu tidak bisa dilunasi maka uang jaminan akan hangus.
"Selain itu, ada juga biaya sewa gudang yang harus dibayar, itu kalau status barangnya BMN," jelasnya lagi.
Selanjutnya, selain BMN ada satu lagi statusnya lelang barang tersebut adalah BTD.
"BTD ini barang yang dinyatakan tidak dikuasai, ini lebih sedikit biaya yang harus dikeluarkan pada saat sesorang menang lelang," tambah Max.
Jadi, dari harga yang terbentuk, kekurangannya dari jaminan awal tetap yang harus dibayarkan.
"Kemudian hanya akan ada tambahan biaya sebesar 5,5 persen dari harga yang terbentuk," tutupnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR