GridOto.com - Meski jarang diperhatikan, punuk pada baju balap pembalap MotoGP punya sejarah panjang.
Tak hanya soal fitur keselamatan, punuk baju balap MotoGP juga punya beberapa fungsi penting lainnya terutama soal aerodinamika.
Selain mesin dan skill pembalap, faktor lain yang menentukan kecepatan pembalap di trek adalah aerodinamika dan pakaian balap masuk di dalamnya.
Di masa lampau, aerodinamika hanya fokus soal bentuk bodi motor saja.
Tapi menginjak akhir 1980-an, pakaian balap mulai dianggap memegang peranan penting dalam aspek aerodinamika ini.
Baca Juga: Waduh, Ducati Ogah Nampung Maverick Vinales Buat MotoGP 2022
Mulai helm, baju balap, sarung tangan, sampai sepatu juga dianggap bisa membuat pembalap semakin cepat.
Posisi tubuh dengan pakaian balapnya bisa menjadi kombinasi yang unik untuk sebuah konsep aerodinamika yang bagus.
Saat berakselerasi di trek lurus, para pembalap akan melakukan gerakan tertentu untuk mempertajam kecepatannya.
Misalnya saja dengan menunduk, tangan dilipat ke tengah, kaki merapat ke motor, dan pakaian balap membantu pembalap memaksimalkan potensi tersebut termasuk punuk di baju balap.
Tahun 1988 Dainese mulai membuat inovasi dengan membuat punuk di baju balap.
Baca Juga: Johann Zarco Enggak Mau Disebut Pembalap Terbaik Ducati di MotoGP 2021, Apa Sih Maunya
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
KOMENTAR