GridOto.com - Kalau sobat sedang mencari motor naked sport 250 cc yang beda dari pasaran, KTM Duke 250 sangat patut dilirik.
Mulai dari rangka trellis, bodi serba runcing, serta warna oranye khas KTM yang 'ngejreng' dijamin membuat KTM Duke 250 jadi pusat perhatian di setiap lampu merah tempat sobat berhenti di jalan.
Bagi yang tidak keberatan membeli dalam kondisi bekas, harga KTM Duke 250 seken juga sudah menyerempet harga baru motor sport naked 150 cc yaitu mulai kisaran Rp 25 jutaan.
Cukup menggiurkan, mengingat harga baru KTM Duke 250 bertengger di angka Rp 51,9 juta OTR Jakarta.
Baca Juga: Seken Keren: KTM RC 250, Motor Sport Fairing 250 cc Anti-Mainstream yang Sekennya Sudah Terjangkau
Nah, buat sobat yang berniat ingin memboyong motor ini, tidak ada salahnya jika mengetahui biaya pajak yang harus dikeluarkan tiap tahunnya.
Karmanto selaku Deputy Aftersales Service Department PT Penta Jaya Laju Motor (KTM Indonesia) mengatakan, besaran pajak tahunan Duke 250 dimulai dari Rp 500 ribu tergantung tahun pembuatan.
"Kisarannya sih mulai Rp 500 sampai Rp 800 ribuan untuk domisili DKI Jakarta, dengan catatan motor tangan pertama," kata pria yang akrab disapa Momon itu kepada GridOto.com, Jumat (25/6/2021).
"Maksud tangan pertama di sini adalah si pemilik belum pernah mencantumkan nama di STNK, jadi belum kena pajak progresif," sambungnya.
Menariknya, KTM Duke 250 New atau lansiran 2017 ke atas punya biaya pajak tahunan yang lebih kecil dibandingkan Duke 250 generasi pertama.
Hal tersebut berbeda dari biasanya, di mana biaya pajak tahunan sebuah kendaraan serupa dengan tahun pembuatan lebih baru umumnya lebih tinggi dibandingkan pendahulunya.
"KTM Duke 250 New itu pajak tahunannya mulai Rp 500 ribu, lebih murah dibandingkan Duke 250 lama yang biaya pajak tahunannya itu di kisaran Rp 800 ribu," ungkap Momon.
"Karena KTM Duke 250 New sudah diproduksi secara lokal di pabrik kami di Gresik, sedangkan Duke 250 Old atau keluaran 2015 sampai awal 2017 masih CBU dari India," pungkasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR