GridOto.com - Insentif PPnBM 100 persen yang diberikan pemerintah selama periode Maret hingga Mei 2021, terbukti mampu menggairahkan penjualan mobil dalam negeri.
Bahkan lonjakkan konsumen tidak mampu diakomodir oleh pabrikan, sehingga antrean pemesanan atau inden pun tak terhindarkan.
Fenomena inden ini ternyata memunculkan efek domino pada industri otomotif Indonesia.
Salah satu efeknya terjadi di pasar mobil bekas, yang perputaran unitnya disebut sedikit terganggu karena adanya inden mobil baru.
Baca Juga: Perpanjangan Insentif PPnBM 100 Persen Berpotensi Timbulkan Inden, Toyota Akui Sulit Tambah Kapasitas Produksi
"Kami saat ini kesulitan belanja mobil bekas untuk dijual kembali. Sebab, cari unitnya saat ini sulit," jelas Johan dari showroom Candiko Wijaya Motor di Karawaci, Tangerang saat ditemui GridOto.com beberapa waktu lalu.
Hal senada juga diungkapkan oleh Yudi Budiman, selaku Owner showroom Indigo Auto di Serpong, Tangerang.
"Ya, saat ini belanja unit cukup sulit. Karena banyak orang yang menahan untuk menjual mobilnya," ucap Yudi saat dihubungi GridOto.com beberapa waktu lalu.
Keduanya berpendapat, sulitnya berbelanja mobil bekas saat ini disebabkan pemilik ogah menjual mobil lamanya, karena unit baru yang dipesan tak kunjung datang.
Baca Juga: Dealer Update Harga Wuling Confero dengan Insentif PPnBM 100 Persen, Mulai Rp 140 Jutaan Sob!
"Mungkin mereka masih menunda untuk menjual mobilnya, sebab mobil baru yang mereka pesan kan masih inden," kata Johan.
Efeknya bagi konsumen, pilihan unit yang tersedia menjadi lebih sedikit di pasar mobil bekas.
Untuk jangka panjang, jika suplai dan demand tidak seimbang maka harga unit-unit tertentu yang banyak diincar orang tentu akan naik.
"Pasti (akan naik), hukum ekonomi kalau suplai kurang tapi demand banyak, harga pasti akan naik," ucap Yudi.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR