GridOto.com - Pembebasan lahan terdampak proyek Jalan Tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah masih berlanjut hingga saat ini.
Contohnya pembebasan 65 lahan terdampak di Desa Kuncen, Kecamatan Ceper yang dinyatakan selesai beberapa waktu lalu.
Setelah Desa Kuncen, masih ada ribuan lahan terdampak di beberapa desa yang harus dibebaskan oleh pemerintah.
Sayangnya, proses pembebasan lahan terdampak proyek jalan tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten baru-baru ini menghadapi masalah.
Baca Juga: Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Solo Terus Berlanjut, 65 Lahan Terdampak di Desa Kuncen Sudah Dibebaskan
Melansir dari Tribunjogja.com, sejumlah warga yang mengaku lahan miliknya terdampak proyek jalan tol menggelar aksi protes di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Selasa (15/06/2021).
Aksi ini diwarnai dengan para warga yang membawa pohon pisang, pohon pepaya dan sejumlah tanaman lainnya untuk disusun di depan pagar Kantor BPK Klaten sebagai bentuk protes.
Tidak hanya itu, sejumlah papan dengan tulisan 'Lahan Kami Bukan Warisan Kompeni' dan 'Kami Mendukung Proyek Tol Tapi Hargailah Tanah, Bangunan dan Tanaman Kami' terpampang di depan pagar Kanton BPN Klaten.
Salah satu warga asal Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo yang mengikuti aksi ini, yakni Nugroho mengaku dirinya sebetulnya mendukung pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo.
"Hanya saja saya ingin minta kejelasan terkait harga tanaman (yang ada di lahan terdampak)," ujarnya, dikutip GridOto.com dari Tribunjogja.com, Selasa (15/06/2021).
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Tribunjogja.com |
KOMENTAR