GridOto.com - Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai (KPUBC) Tipe A Tanjung Priok, Jakarta Utara melakukan lelang Mercedes-Benz W270 CDI Wagon yang bisa dibilang cukup langka di Indonesia.
Mobil lelang Mercedes-Benz E270 CDI Wagon lansiran 2002 ini standarnya sudah menggunakan air suspension atau suspensi udara.
Namun, air suspension bagian belakang mobil lelang Mercedes-Benz E270 CDI Wagon ini terlihat sudah amblas dalam jangka waktu lama.
Apa penyebabnya dan bagaimana perbaikan air suspension mobil lelang Mercedes-Benz E270 CDI Wagon tersebut?
Baca Juga: Lelang Mercedes-Benz E270 CDI Wagon, Komponen Ini Perlu Dicek Dulu
"Kalau dilihat, bagian air suspension bagian belakang itu sudah amblas, kemungkinan bagian balon karet mengalami kebocoran," buka Arief Budiman pemilik bengkel spesialis air suspension BRF Customworks.
"Hal ini wajar karena mobil enggak digunakan dalam waktu lama sehingga angin yang ada di dalam balon karet habis sedikit demi sedikit," tambahnya.
Saat angin di balon karet sudah benar-benar habis, mobil akan amblas.
Namun, masalah utama balon karet yang dibiarkan kempis ini akan membuat kondisi karet menjadi getas dan muncul bocor.
Baca Juga: Lelang Mercedes-Benz E270 CDI Wagon, Waspada Masalah di Komponen Ini
"Namanya juga karet pasti ada umur pakainya, balon karet bisa usang dan getas," jelasnya.
"Bila dipaksakan mobil dihidupkan dan balon karet kembali diisi angin akan muncul kebocoran," bebernya.
Solusinya jelas mengganti balon karet mobil lelang Mercedes-Benz E270 CDI Wagon tersebut.
"Bisa dibilang, komponen asli balon karetnya ini sangat langka, solusinya bisa pakai produk aftermarket, tapi pasti dudukannya harus diubah," bebernya.
Baca Juga: Berburu Mobil Lelang Bea Cukai, Mercedes-Benz E-Class Estate Sampai Kia Rio
Harus dilakukan perhitungan ulang ukuran balon karet yang dipakai sampai tinggi main maksimal sokbreker.
"Enggak hanya balon karet, harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh baik kompresor pengisian udara, slang-slang sampai solenoid valve," tutup Arief yang bengkelnya ada di Ruko Summarecon, Bekasi Barat.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR