Gridoto.com - Insentif PPnBM nol persen tahap pertama yang berlaku pada bulan Maret hingga Mei lalu telah selesai.
Pemberian potongan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) hingga nol persen untuk mobil baru sukses mendongkrak penjualan mobil baru.
Sebulan setelah dilaksanakan, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan dari pabrik ke diler alias wholesales tercatat 84.910 unit, naik 72,6 persen dari pencapaian Februari 2021 yang hanya mencatat 49.202 unit.
Sementara itu, penjualan ritel di April berhasil tembus di angka 77.511 unit atau naik sebesar 65,1 persen (30.568 unit) dibandingkan bulan Februari 2021 yang 46.943 unit.
Gaikindo mencatat, wholesales per-Maret 2021 secara tahunan (year-on-year) tumbuh 10,5 persen dari 76.811 unit.
Sedangkan untuk penjualan ritel naik 28,2 persen dari 60.440 unit.
Sementara saat bulan April, total penjualan mobil wholesale (pabrik ke dealer) tercatat sebesar 78.908 unit.
Terjadi penurunan sedikit dibanding bulan Maret yang mencatat 84.910 unit. Ada selisih sekitar 6.002 unit.
Sementara penjualan retail mobil baru mencapai angka 79.499 unit, naik 2,5 persen jika dibandingkan periode Maret 2021 yang hanya sebesar 77.515 unit.
Secara akumulatif, penjualan mobil wholesales sudah mencapai 265.934 unit di periode Januari-April 2021.
Realisasi ini lebih tinggi 8,65% jika bila dibandingkan penjualan mobil wholesales periode Januari- April 2020 lalu sebesar 244.758 unit.
Sementara retail Januari - April 257.953 unit naik 5,9 persen dibanding tahun lalu yang mencatat angka 244.758 unit.
Untuk penjualan bulan Mei masih belum keluar angkanya, tetapi pihak Gaikindo memprediksi akan ada penurunan. Alasanya banyak hari libur dan ada Lebaran.
Bisa dibilang insentif PPnBM tahap pertama ini sukses menaikan penjualan yang tertahan.
Bahkan akibat adanya PPnBM tahap pertama (nol persen) membuat beberapa merek mengalami indent yang lumayan panjang.
Sebut saja misalnya Toyota Raize dan Daihatsu Rocky yang sengaja diluncurkan saat PPnBM nol persen berlangsung.
Lalu ada Mitsubishi Xpander, Honda Brio, Toyota Rush, Daihatsu Terios, Toyota Kijang Innova, Toyota Fortuner dan lainnya.
Katanya gara-gara efek PPnBM nol persen ini rata-rata pembeli harus menunggu sekitar 1 - 2 bulan.
Bisa begitu karena stok mereka habis, ditambah kapasitas produksi juga masih sedikit, belum maksimal.
Selain itu pabrikan juga tidak bisa dengan tiba-tiba meningkatkan produksinya begitu saja.
Ada rantai produksi yang sempat terputus dari hulu, sehingga bahan baku pun jadi ikut berkurang.
Akibat pabrik mobil stop/mengurangi produksi, otomatis beberapa layer penyedia komponen di bawahnya juga ikut stop atau mengurangi produksi.
Akibat permintaan berkurang, suplai bahan baku dari tambang juga ikut menyesuaikan, bahkan sampai berhenti.
Makanya jika tiba-tiba dipaksa harus produksi dalam jumlah besar enggak akan bisa cepat, butuh waktu untuk melakukannya. Maka terjadilah antrian itu.
Lantas bagaimana kelanjutan PPnBM berikutnya yang cuma dipotong 50%. Apakah mampu tetap menaikkan penjualan mobil nasional?
Secara terbuka beberapa pabrikan mengakui akan lebih sulit untuk berjualan karena potongan PPnBM-nya jadi 50%.
Tetapi mereka tetap optimis bisa menjual mobil dengan lebih baik.
Bisa begitu lantaran beberapa pabrikan akan meluncurkan produk barunya untuk tetap membuat pasar bergairah.
Tidak semua produk baru sih, ada juga yang sekadar memoles produk lama dengan aksesori tambahan biar terlihat lebih segar. Biasa disebut minor change, lalu dikasih label Limited Edition untuk memikat calon konsumen.
Selain itu dengar dari beberapa teman di dealer, diskon akan kembali dimainkan untuk menarik minat calon konsumen.
Jika saat PPnBM nol persen tahap pertama mereka tidak leluasa memainkan diskon karena potongan harganya sudah tinggi, sekarang bisa lagi.
Apalagi nanti jika PPnBM tahap ke 3 yang cuma 25% potongannya, sales akan lebih leluasa memainkan paketnya, terutama buat pembeli serius lho ya....
Diharapkan pula pihak pembiayaan mulai bisa melonggarkan syarat bagi calon konsumen dalam membeli mobil secara kredit.
Walaupun tetap harus memilih nasabah untuk mencegah naiknya NPL (Non Performing Loan) akibat tingginya nasabah yang gagal bayar.
Kita harapkan kondisi semakin membaik, badai Covid-19 segera berlalu dan jangan lupa beli mobil baru...Tapi stok jangan sampai kosong ya....
Editor | : | Pilot |
KOMENTAR