Gridoto.com - Pakai per klep yang lebih keras dari bawaan ternyata enggak menjamin mesin motor menjadi lebih kencang.
Per klep keras sering digunakan mekanik untuk mesin motor yang sudah diupgrade.
Per klep keras dipakai untuk mecegah terjadinya gejala klep floating di putaran mesin tinggi.
Namun, menurut Tomy Huang selaku CEO Bintang Racing Team (BRT), pemakaian per klep keras tidak selalu bagus buat mesin.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasannya Ukuran Klep IN Selalu Lebih Besar dari Klep EX
"Per klep yang dipakai itu enggak harus keras. Karena per klep harus menyesuaikan dengan desain noken as yang digunakan," ujar Tomy Huang.
Menurut Pak Tomy, justru ada efek negatif yang bisa muncul jika menggunakan per klep keras tidak pada peruntukannya.
"Per klep yang terlalu keras dari seharusnya itu justru membuat gesekan antara rocker arm dan noken as menjadi lebih besar," tuturnya.
"Karena gesekan yang besar itu mesin justru bisa kehilangan potensi penambahan daya kuda yang seharusnya ada," yakin Pak Tomy yang workshopnya di Jl. Raya Sirkuit Sentul No. 84, Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Waspada Gejala Klep Bocor di Motor Bekas, Begini Ciri yang Muncul
Selain itu per klep yang kelewat keras bisa bikin klep rawan putus dan sitting klep rawan mendam.
Makanya, untuk para mekanik disarankan untuk lebih teliti dalam memilih per klep yang sesuai dengan kebutuhan mesinnya.
Tomy Huang juga menuturkan kalau tingkat kekerasan per klep sendiri dipengaruhi oleh material atau bahan dasar yang digunakan.
"Material utamanya pasti kawat baja, ada yang dari Jepang, Amerika, Swedia dan lainnya. Yang membedakan itu kandungan bajanya. Semakin tinggi kandungan bajanya maka karakter per klep akan semakin keras," tutupnya.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR