GridOto.com - Part titanium mungil di Honda Vario 150 ini habiskan biaya Rp 10 jutaan.
Belum selesai membahas modifikasi Honda Vario 150 milik bro Ulfarida, kali ini kami tertarik dengan sederet part berukuran kecil.
Terlihat simpel part berupa baut-baut dan beberapa part lapis titanium sukses memberi warna modifikasi Honda Vario 150 red candy wine ini.
Baca Juga: Modifikasi Honda Vario 150 Disangka Aerox, Setangnya Ada Fitur Rahasia
"Balik lagi konsep gue kan simpel elegan, kaki-kaki gue main warna gelap nah biar menarik baut-baut bodi dan beberapa part gue ganti dengan berbahan titanium asli Thailand," ucap Ulfarida si pemilik modifikasi Honda Vario 150.
Berbagai part titanium itu melekat di kaki-kaki depan, baut-baut disc brake dan kaliper rem.
Begitu juga dengan bagian belakang, baut-baut CVT, filter, dan baut bodi ikut juga tergantikan dengan baut hedon asal Thailand tersebut.
Baca Juga: Buktikan Aura Racing Honda Vario 150, Motor Ini Juga Dongkrak Performa Mesin
Ada yang menarik, meski berukuran kecil paha rem belakang ternyata diganti dengan paha rem berbahan titanium yang harganya enggak murah.
"Haha kecil sih bendanya tapi lumayan harganya gue beli Rp 2,3 juta waktu itu," jelas Ulfarida lagi.
Beralih kebagian kanan, selain mengganti radiator bro Ulfarida juga mengganti cover radiator berbahan titanium lansiran Vietnam.
"Radiatornya sudah ganti pakai QTT Alumunium nah covernya gue pasang titanium orisinal Vietnam," kata Ulfarida saat kami wawancarai.
Baca Juga: Sering Dikira Aerox, Modifikasi Honda Vario 150 Kaki Gambot, Ekspos Buntut Buntung
Terakhir, modifikasi Honda Vario 150 ini makin kece dengan terpasang cover knalpot dan baut-baut yang sukses mendongkrak penampilan.
Sekedar informasi nih sob ternyata untuk mengganti baut-baut full dan beberapa part berbahan titanium tak sedikit biaya yang dikeluarkan bro Ulfarida nih.
"Wah lumayan banget, asli dihitung semua part titanium itu sekitar Rp 10 juta karena memang harganya mahal walau ukurannya kecil," klaimnya kepada GridOto.com
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
KOMENTAR