GridOto.com - Meski sudah tidak lagi melakukan aktivitas penjualan mobil baru, Chevrolet Indonesia tetap menunjukkan komitmen untuk terus menyediakan layanan purnajual kepada seluruh konsumennya.
Terbaru, brand asal Amerika Serikat ini kembali mengingatkan konsumennya agar segera melakukan pergantian komponen airbag yang diduga bermasalah, ke-30 bengkel resminya atau Authorized Service Outlet (ASO).
"Hal ini tidak lain adalah sebagai wujud komitmen Chevrolet Indonesia untuk terus menyediakan layanan purna jual, penyediaan suku cadang, perlindungan garansi (warranty) bagi seluruh pemilik kendaraan Chevrolet," ujar Dadan Ramadhani, Direktur Aftersales and Customer Care General Motors Indonesia.
"Termasuk perbaikan kendaraan di bawah kegiatan safety recall," imbuhnya dalam siaran resmi yang diterima GridOto.com, Selasa (1/6/2021).
Kampanye safety recall ini sejatinya telah digaungkan Chevrolet Indonesia sejak tahun lalu, dengan mengganti airbag produksi Takata yang terpasang pada sisi pengemudi.
Diawali dari notifikasi National Highway Traffic Safety Administrator (NHTSA) di Amerika Serikat, yang menemukan adanya risiko serius bahwa serpihan logam yang berasal dari wadah (container) propellant di dalam airbag dapat terlontar saat mengembang.
Kurang lebih ada sekitar 8.000 kendaraan dari empat model Chevrolet yang beredar di Indonesia, yang terlibat dalam kampanye keselamatan tersebut.
Namun hingga saat ini, baru 30 persen yang sudah melakukan pergantian komponen airbag yang telah didesain ulang ke bengkel resmi.
Baca Juga: Seken Keren: Cara Merawat Transmisi Matic Chevrolet Orlando, Segini Biayanya di Bengkel Spesialis
Adapun untuk pergantian airbag tidak dipungut biaya sama sekali dan hanya memakan waktu kurang lebih satu jam.
Berikut empat model kendaraan Chevrolet yang terlibat di dalam safety recall airbag TAKATA ini:
Chevrolet Orlando | Produksi tahun 2012–2017 |
Chevrolet Aveo | Produksi tahun 2012–2014 |
Chevrolet Cruze | Produksi tahun 2010–2013 |
Chevrolet Trax | Produksi tahun 2016–2018 |
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR