GridOto.com - Kawasaki KLX 250 mungkin sudah tidak asing lagi bagi pecinta motor trail atau dual purpose di Indonesia.
Maklum, Kawasaki KLX 250 yang diluncurkan di Indonesia pada 2008 silam bisa dibilang merupakan salah satu pionir di pasar motor trail Tanah Air.
Kawasaki KLX 250 juga kerap dijadikan pilihan, terutama oleh kalangan rider yang ingin ‘naik kelas’ dari motor trail 150 cc yang belakangan ini sedang naik daun.
“Karena mesin yang lebih bertenaga, Kawasaki KLX 250 juga jauh lebih enak buat touring jauh,” ujar Hilman Novayanto, selaku Co-owner bengkel spesialis motor trail dan supermoto Abah Custom kepada GridOto.com, pada Kamis (27/5/2021) lalu.
Baca Juga: Kepingin Tua, Kawasaki KLX250 Dirombak Bergaya Vintage Enduro
Jika dibandingkan dengan rival sekelasnya, mesin 249 cc bertenaga 16 kW (setara 21,4 dk) dan torsi 21 Nm yang disematkan memang bukanlah yang paling bertenaga.
Tapi mesin 4-tak 1 silinder tadi sudah cukup untuk membawa motor dengan berat bersih 137 kilogram tersebut melakukan adventure ringan.
“Asal jangan dibawa masuk ke jalur yang terlalu susah, karena kalau rider-nya nggak jago bisa-bisa pingsan karena motornya berat,” canda pria yang akrab disapa Boa itu.
Bagi sobat yang tidak keberatan meminang motor dalam kondisi seken, harga Kawasaki KLX 250 seken kini juga sudah mulai terjangkau.
Baca Juga: Otoseken: Sudah Nyenggol Rp 40 Jutaan, Waktunya Beli KLX 250 Bekas!
“Untuk Kawasaki KLX 250 tahun lama seperti keluaran 2010 sampai 2012 sekarang harga pasarannya sudah di angka Rp 35 sampai 40 jutaan,’ ungkap Boa.
Pria yang sudah main trail dan supermoto sejak awal 2000-an itu mengatakan, Kawasaki KLX 250 seken dengan harga yang lebih tinggi biasanya juga memiliki kondisi yang lebih baik.
“Tapi yang harganya Rp 30 jutaan pun kondisinya bukan bahan kok, yang penting lebih jeli saja saat periksa unitnya,” tukas Boa.
Nah, Kawasaki KLX 250 inilah yang akan dibahas di rubrik seken keren GridOto.com minggu ini.
Berbagai topik akan dibahas mulai dari panduan membeli Kawasaki KLX 250 seken, harga sparepart fast moving, hingga biaya servis motor tersebut.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR