GridOto.com - Honda Tiger 2000 atau Tiger lawas (Tilas) maupun Tiger Revo (Tirev) pakai mesin yang sama, begitu juga dengan komponen mesinnya.
Ternyata kalau diperhatikan secara rinci, ada perbedaan kruk as Honda Tiger 2000 dengan Honda Tiger Revo.
Oya, buat yang belum tahu sebutan Honda Tiger 2000 atau Tiger lawas alias Tilas sebuah panggilan Honda Tiger generasi pertama yang mengaspal tahun 1993.
Sedangkan, Honda Tiger Revo yang merupakan generasi terakhir Honda Tiger yang mengaspal di Indonesia keluar tahun 2007.
Baca Juga: Honda PCX 160 Pakai Roller Bearing Untuk Kruk As, Ini Fungsi Utamanya
"Memang bentuk kruk as Honda Tiger lawas (Tilas) dengan Honda Tiger Revo (Tirev) sekilas enggak ada bedanya," buka Danny, pengguna Honda Tiger Revo tahun 2009 kepada GridOto.
"Namun secara bobot, kedua kruk as ini beda," tambahnya.
Danny sebelumnya juga pernah punya Honda Tiger Lawas dan sekarang pakai Honda Tiger Revo besutan tahun 2009.
"Saya pernah menimbang, kruk as Honda Tiger lawas memang lebih berat dari kepunyaan Honda Tiger Revo. Namun angka pastinya saya lupa," jelas Danny.
Baca Juga: Cuma Karena Metal Jalan Aus, Motor Harus Ganti Kruk As Satu Set
Menurut Danny, perbedaan bobot kruk as Honda Tiger lawas dengan Honda Tiger Revo ini karena tempat produksinya juga berbeda.
"Soalnya Honda Tiger lawas saat itu sebagian komponen mesinnya masih buatan Jepang, termasuk kruk as-nya," papar Danny.
"Sedangkan Honda Tiger Revo ini sudah buatan lokal (Astra Honda Motor)," tambahnya saat ditemui di Jalan Srengseng Sawah Raya No.79, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Mesin Motor Bergetar Parah Ketika Digunakan
Namun, kruk as Honda Tiger Revo yang lebih ringan bukan berarti lebih lebih jelek jika dibandingkan kepunyaan Honda Tiger lawas.
"Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, kruk as Honda Tiger lawas ini memang bikin akselerasinya agak berat, namun enteng meraih top speed saat putaran mesin bagian tinggi," beber Danny.
"Begitu juga sebaliknya, kruk as Honda Tiger Revo yang enteng membuat akselerasinya jadi lebih enteng," tutupnya.
| Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR