GridOto.com - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) menyebut pandemi Covid-19 memberikan dampak yang cukup besar terhadap pemanfaatan teknologi digital, dalam upaya mendorong produktivitas sektor manufaktur.
"Pandemi Covid-19 telah mempercepat banyak tranformasi digital, rantai pasok yang otonom seperti smart factory, robot yang bekerja di gudang, truk tanpa kemudi, peningkatan jumlah pekerja jarak jauh, dan hal lainnya sudah mulai dirasakan di beberapa negara," kata Iskandar Zulkarnain, Ketua Komite Tetap Bidang Logistik dan Supply Chain (SC) KADIN dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat (28/5/2021).
Iskandar menjelaskan, pemerintah Indonesia juga terus mendorong penerapan Industri 4.0 untuk merevitalisasi sektor manufaktur dalam negeri.
Baca Juga: Demi Wujudkan Indonesia Jadi Pemain Global, Program Kendaraan Listrik Harus Bisa Mendorong Investasi
Agar industri 4.0 dapat diimplementasikan, tentunya dibutuhkan infrastruktur digital sebagai pendukung utamanya.
"Industri dengan penerapan teknologi digital yang kuat memungkinkan perusahaan berdaptasi dengan cepat pada seluruh bisnisnya, hal ini dapat membantu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih baik pada waktu yang tepat," terangnya.
Menanggapi hal itu, Kukuh Kumara, selaku Sekertaris Jendral Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mengatakan, bahwa industri otomotif sejauh ini sudah mengimplementasikan revolusi industri 4.0.
Baca Juga: Insentif PPnBM Dinilai Sukses Dongkrak Penjualan Mobil Nasional, Bagaimana dengan Pasar Ekspor?
"Mengenai digitalisasi industri 4.0 saya pikir di Industri otomotif sudah menerapkannya cukup dalam, karena ini adalah persyaratan untuk menciptakan produk-produk global," ujar Kukuh.
Kukuh berharap, para pelaku industri komponen jangan cepat merasa puas menjadi pemasok untuk industri domestik, namun harus bisa menjadi pemain global.
"Para pelaku industri komponen bisa menjadi pemain global, seperti yang sedang dikembangkan saat ini ialah pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Indonesia," pungkas Kukuh.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR