GridOto.com - Sejumlah warga di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) protes saat rombongan komunitas Road Glide Owners Group (RGOG) lolos penyekatan.
RGOG adalah wadah untuk pecinta motor gede (moge) Harley-Davidson jenis Road Glide yang ada di Indonesia.
Warga Lombok merasa kecewa dengan aturan yang ada karena ada perbedaan antara warga biasa dengan pengendara moge Harley-Davidson.
Ungkapan kekecewaan itu disampaikan oleh Dhony Anshory, salah satu warga Lombok melalui unggahan video di Facebook @Dhony Anshori EF, Sabtu (22/05).
Baca Juga: Setelah Amerika Harley-Davidson Pan America 1250 Resmi Dipasarkan di Vietnam, Segini Harganya
"Halo apa kabar rakyat miskin yang hendak berwisata tetapi disuruh putar balik? Kalau mau berwisata tanpa hambatan, beli moge dong," tulis @Dhony Anshori EF.
Video berdurasi 0:27 detik itu memperlihatkan beberapa bikers moge Harley-Davidson sedang keluar dari salah satu lokasi di seberang jalan.
Setelah diunggah, video singkat itu pun dibagikan hingga 136 kali dengan 70 komentar dan 75 like pada Senin (24/05).
"Kenapa kalau orang miskin harus putar balik, kok mereka dengan gagahnya bisa lolos masuk kawasan wisata," buka Dhony Anshori dikutip dari TribunSolo.com.
Baca Juga: Versi Terbaru Harley-Davidson Electra Glide 2021 Hanya Ada 1.500 Unit, Segini Harganya!
Dhony berpendapat, seharusnya aturan harus ditegakkan dan disamaratakan agar tidak rakyat kecil saja yang harus menaati peraturan.
"Saya melihat langsung rombongan moge itu masuk kawasan wisata Sekotong di Lombok Barat," tambahnya, Senin (24/5/2021).
Ia menjelaskan, rombongan moge Harley-Davidson itu melintas di jalur Pantai Mekaki dan menuju Kuta Lombok Tengah.
Menurutnya, aturan tetap harus ditegakkan meski dengan alasan sedang mempromosikan kawasan pariwisata atau apapun.
Baca Juga: Harley-Davidson akan Pisahkan LiveWire dari Naungannya, Ada Apa Nih?
Adanya rombongan Harley-Davidson yang melintas ini dibenarkan oleh Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho.
Ia pun mengaku kaget, saat tahu rombongan tersebut masuk kawasan Lombok Tengah.
"Kami langsung meminta mereka putar balik. Jadi mereka putar balik di Labulia, perbatasan Lombok Baran dan Lombok Tengah," buka Esty Setyo Nugroho.
Nugroho menjelaskan, rombongan moge tersebut juga tidak melewati jalur tengah atau by pass Bandara karena disetop petugas di pos sekat Labulia.
Kabarnya para rombongan moge sudah melintas di Prabu, namun tak ada penjagaan di kawasan sekitar karena yang disekat adalah jalur poros menuju objek wisata.
"Mereka juga menghindari pos sekat di Sengkol, Batujai serta Bundaran Mong dan masuk ke lokasi Mandalika," tambah Kapolres Lombok Tengah ini.
Ia menjelaskan, alasan rombongan moge tersebut masuk kawasan Mandalika adalah untuk survei lokasi acara bakti sosial (baksos).
"Setelah kami temui, mereka telah menunjukkan hasil swab. Karena ini kontra produktif, mereka tetap kami imbau putar balik," jelasnya.
Baca Juga: Bobber Tampan Dari Harley-Davidson FLH Shovelhead, Tampangnya Keren
Para rombongan diminta untuk melewati jalur bypass agar bisa dikontrol petugas di pos penyekatan hingga keluar dari Lombok Tengah.
"Jangan sampai dipelintir, dianggap Polres Lombok Tengah mengizinkan mereka masuk ke tempat wisata," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Warga Lombok Teriak Protes, saat Masyarakat Diminta Putar Balik, tapi Konvoi Moge Lolos Penyekatan
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | TribunSolo.com,Facebook.com/Dhony Anshori EF |
KOMENTAR