GridOto.com - Pemotor yang lawan arah saat berkendara seolah sudah jadi hal lumrah bagi sebagian pengguna jalan.
Meski melanggar aturan lalu lintas, perilaku tersebut masih sering kita temui di jalanan.
Menurut Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, kebiasaan lawan arah yang umum dilakukan dapat disebabkan karena pembiaran.
“Hal ini sudah seperti budaya tersendiri, karena dilakukan setiap saat, setiap hari, bahkan sampai bergenerasi, sebabnya bisa jadi karena adanya pembiaran,” ujar Jusri saat dibuhungi GridOto.com, Selasa (18/5/2021).
Baca Juga: Street Manners: Ini Saat yang Tepat Menyalakan Fog Lamp Ketika Berkendara
Disampaikan olehnya, harus ada sinergi antara pemerintah dengan instansi lain untuk membentuk suatu sosialisasi bahaya berkendara lawan arah.
Sosialisasi yang dimaksud tidak hanya seputar pelanggaran lalu lintas serta sanksi.
Akan tetapi, perlu adanya pemberian informasi mengenai dampak bahaya dari melawan arah, seperti kecelakaan fatal.
"Kalau ngin mengurangi angka pelanggaran lawan arah dalam jangka pendek, penindakan tegas oleh aparat yang bertugas di lapangan harus dilakukan," kata Jusri.
Baca Juga: Street Manners: 5 Hal yang Harus Dilakukan untuk Meminimalisir Kecelakaan
"Namun, hal tersebut harus dilakukan intens agar efektif jika ingin benar-benar budaya lawan arah dapat terhenti," tambahnya.
Selain itu, Jusri juga menyarankan untuk menempatkan petugas untuk melakukan pengawasan khusus di lokasi-lokasi yang sering terjadi pelanggaran lalu lintas.
"Harus setiap saat, jangan hanya pagi dan sore yang dijaga, tapi siang dan malamnya tidak,” tutup Jusri.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR