GridOto.com - Ada mobil-mobil yang ketika baru memiliki konsumsi bahan bakar yang irit, tapi menjadi boros setelah beberapa tahun pemakaian alias menjadi mobil bekas.
Apa saja penyebabnya mobil bekas menjadi boros bahan bakar dan bagaimana solusinya?
Banyak sekali faktor yang membuat mobil bekas menjadi boros bahan bakar setelah
digunakan selama beberapa tahun.
Berikut beberapa penyebab dan solusin mobil boros bahan bakar yang dirangkum oleh GridOto.com.
Baca Juga: Beli Mobil Bekas Ingin Pasang APAR? Segini Ukuran yang Cocok
1. Filter udara
Kotornya filter udara membuat aliran udara ke dalam mesin menjadi terhambat.
Pemborosan sangat signifikan pada mobil yang masih menggunakan karburator.
Pada mobil injeksi memang tidak banyak, tetapi sangat mengurangi performa dan terjadi gejala knocking.
Solusinya mudah, membersihkan atau mengganti saringan udara.
Baca Juga: Ini Solusi Check Engine Mobil Bekas Pajero Sport Menyala Gara-gara BBM
2. Piston dan ring piston aus
Jarak tempuh tinggi bisa membuat piston dan ring aus.
Kalau sudah begini kompresi ruang bakar berkurang dan efisiensi kerja menurun.
Solusinya hanya satu, turun mesin.
3. Penumpukan kerak
Meski selalu menggunakan bbm bagus, kerak tetap bisa menumpuk.
Biasanya terjadi pada mesin yang tidak pernah mencapai putaran tinggi.
Solusinya adalah membuka kepala silinder dan dibersihkan.
Baca Juga: Bushing Arm Mobil Bekas Rusak, Begini Cara Deteksi Gejalanya
4. Nosel mampat
Kualitas bbm yang kurang bersih menjadi penyebab.
Lubang nosel pada mesin injeksi yang sangat kecil sering menjadi mampat tersumbat kotoran.
Kalau sudah begini pembakaran pun tidak sempurna dan akan mengurangi efisiensi bbm.
Solusinya adalah membersihkan nosel atau terpaksa menggantinya jika sudah tidak bisa dibersihkan.
5. Sensor kotor atau lemah
Sistem injeksi elektronik tak luput dari peran sensor seperti sensor MAP, vacuum, CO, throttle dan sebagainya.
Kebanyakan sensor-sensor ini bisa kotor atau memang sudah lemah sehingga memberi informasi yang salah kepada komputer manajemen mesin.
Jika hanya kotor, sensor bisa dibersihkan, tapi jika sudah lemah, sensor perlu diganti.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR