GridOto.com - Nama catalytic converter mungkin sudah tak asing di telinga sobat.
Catalytic converter merupakan nama komponen yang biasa jumpai pada mobil maupun motor.
Komponen ini ditempatkan di sistem exhaust atau gas buang.
Tapi tahukah kalian apa peran dan bagaimana cara kerja komponen ini?
Baca Juga: Ini Harga dan Spesifikasi Knalpot Racing yang Dilengkapi Catalytic Converter
Seperti hidro carbon (HC), karbon monoksida (CO), hingga nitrogen oksida (NOx).
Melansir Letstalkscience.ca, dalam proses menyaring gas buang, catalytic converter menggunakan dua katalis yakni reduction dan oxidation catalyst.
Reduction catalyst ini terbuat dari platinum dan rhodium.
Baca Juga: Pasang Catalytic Converter di Knalpot Racing, Bisakah Dilakukan?
Katalis tersebut berfungsi mengurai atom nitrogen dengan oksigen dari molekul Nox.
Hasilnya, saat gas buang melalui katalis maka dihasilkan gas nitrogen dan oksigen.
Kemudian untuk oxidation catalyst tugasnya mereduksi HC dan CO dari gas buang.
Komponen yang biasa dibuat dari platinum ataupun palladium ini awalnya menggabungkan CO dengan oksigen sehingga menghasilkan karbon dioksida (CO2).
Baca Juga: Ini Bedanya DB Killer dan Catalytic Converter di Knalpot Motor
Selain itu HC dan oksigen juga disatukan sehingga menghasilkan karbon dioksida dan air.
Tak hanya itu, catalytic converter dilengkapi dengan sistem kontrol oksigen atau yang juga disebut sebagai lambda atau oxygen sensor yang t.
Lambda terkoneksi dengan Electronic Control Unit (ECU) sebagai pengatur besaran oksigen yang dibutuhkan untuk proses reduksi dan oksidasi di dalam katalis.
Agar hasilnya optimal, sensor oksigen diletakan setelah mesin dan sebelum catalytic converter.
Dengan proses ini maka emisi gas buang kendaraan bermotor menjadi lebih ramah lingkungan.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Letstalkscience.ca |
KOMENTAR