GridOto.com - Insiden George Russell dan Valtteri Bottas pada balapan F1 Emilia Romagna 2021 jadi bahasan ramai.
Kejadian bermula pada lap ke-34 saat George Russell mencoba melewati Valtteri Bottas menjelang tikungan chicane Tamburello sirkuit Imola.
Russell yang melaju cepat di sisi luar terlihat kehabisan ruang setelah Valtteri Bottas terlihat menutup ruang.
Mobil Russell tiba-tiba kehilangan kendali dan melintir menghantam mobil Bottas dengan sangat keras.
Yang menarik, kedua pembalap terlihat sama-sama marah dan saling menyalahkan.
Usai crash, Russell langsung menghampiri Bottas yang masih berada di kokpit dan saling adu argumen.
Puncaknya Bottas mengacungkan jari tengah ke Russell yang langsung dibalas Russell dengan pukulan ringan ke helm Bottas.
Usai balapan, Russell mengklaim Bottas merusak sportivitas dengan sengaja melakukan manuver berbahaya dengan menutup ruangnya.
Russell menyamakan manuver Bottas itu seperti yang dilakukan Max Verstappen pada 2015 lalu.
Sudah murka dengan perbuatan Russell usai crash, tim Mercedes, Toto Wolff, semakin murka dengan statement Russell tersebut.
"Itu omong kosong. Situasi ini sama sekali tidak menghibur kami. Ini pukulan besar. Mobil kami hancur lebur dan ada aturan batasan anggaran yang membatasi kami melakukan perbaikan," kata Wolff dilansir GridOto.com dari Crash.net.
Baca Juga: Hasil Balapan F1 Emilia Romagna 2021: Ada Red Flag dan Banyak Crash, Max Verstappen Berhasil Menang
Wolff menegaskan bahwa kejadian tersebut karena adanya area basah yang membuat mobil Russell melintir dan crash tak dapat dihindarkan.
"Jelas faktanya bahwa kami berakhir di sini karena ada yang kehilangan di area basah, karena sebelum itu tidak ada kontak. Area basah itu membuat kedua mobil tabrakan dan itu bukan yang kami harapkan," tegas Wolff.
Stewards sendiri memutuskan tidak adanya kesalahan atau kesengajaan dari Russell maupun Bottas.
Seperti halnya pernytaan Wolff, Stewards menilai crash terjadi karena kondisi trek yang memang tricky.
"Tidak benar-benar ada situasi di mana satu pembalap salah 100% dan lainnya 0%. Valtteri melakukan 30 lap yang kurang bagus dan sebenarnya dia tak seharusnya di posisi itu," kata Wolff.
"Dan seharusnya George tidak perlu terbu-burumelakukan manuver menyalip seperti itu karena kondisi treknya semakin mengering," sambungnya.
Baca Juga: Finish Kedua di F1 Emilia Romagna 2021, Lewis Hamilton Mengaku Melakukan Kesalahan
Bahkan Wolff menilai seharusnya Russell melihat juga bahwa mobil yang berada di depannya adalah Mercedes, tim yang punya kontrak dengannya di saat dirinya dipinjamkan ke Williams seperti sekarang ini.
Selain itu menyalip Mercedes tidak mudah, apalagi di area trek seperti itu.
"Kau harus tahu di sana ada Mercedes dan treknya basah, jadi ada risiko untuk menyalip. Aku tak ingin dia membuktikan apapun ke kami, karena satu yang bisa kubilang, kami sudah tahu Valtteri selama 5 tahun dan dia tidak mencoba membuktikan apapun ke kami," tegasnya.
Beberapa pihak menilai kekecewaan Wolff akan berpengaruh ke nasib Russell ke depannya.
Crash adalah kejadian biasa dalam balapan, tapi amarah Russell yang tak terkontrol disebut jadi penilaian Mercedes untuk benar-benar memakainya atau tidak di masa depan.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Crash.net |
KOMENTAR