Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Belum Banyak yang Tahu

Belum Banyak yang Tahu, Jalanan Saat Gerimis Ternyata Lebih Licin Dibanding Saat Hujan Deras, Apa Alasannya?

Ditta Aditya Pratama - Jumat, 16 April 2021 | 21:55 WIB
Ilustrasi mengemudi di hujan deras
Dok Otomotif
Ilustrasi mengemudi di hujan deras

GridOto.com - Berkendara saat jalanan dalam kondisi basah memang perlu kewaspadaan ekstra, nah mana yang harus lebih diwaspadai antara saat gerimis atau hujan deras?

Ada yang bilang jalanan saat gerimis lebih licin ketimbang hujan deras sehingga lebih berbahaya, itu mitos atau fakta ya?

Jika diamati, saat hujan deras tentu lebih banyak air yang mengalir di jalanan sehingga banyak yang berpikir jalanan akan lebih licin.

Namun kenyataannya, belum banyak yang tahu kalau jalanan akan lebih licin dan berpotensi bikin ban selip saat baru hujan alias gerimis. Kenapa ya?

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Ini Efek Negatif Lampu Depan Dilapis Stiker!

“Yang paling bahaya adalah pra-hujan, yaitu saat gerimis pada 5 sampai 10 menit pertama,” ungkap Sony Susmana, selaku Training Director Safety Driving Consultant Indonesia (SDCI) kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.

Alasannya, partikel-partikel yang berpotensi membahayakan para pengguna jalan di jalan belum sepenuhnya tersapu air pada saat gerimis.

Partikel-partikel yang dimaksud adalah residu oli atau jejak karet yang ditinggalkan oleh ban di atas aspal.

“Masa pra-hujan menjadi sangat berbahaya karena partikel-partikel tadi belum bercampur dan tersapu bersama air hujan,” jelas pria yang akrab disapa Sony tersebut.

Gerimis menambahkan unsur air dengan pasir di jalanan sehingga jalan menjadi lebih licin. Oleh karena itu, jika gerimis turun, pengguna jalan terutama pengendara motor harus lebih waspada.

Saat gerimis, akan lebih baik pengendara motor tidak memacu kendaraan dan melakukan manuver yang berbahaya.

Jadi enggak perlu keburu panik saat sudah kena gerimis alhasil jadi makin ngebut karena kepingin cepat sampai.

Oleh karena itu, ia menyarankan untuk segera mengurangi kecepatan sekitar 10 sampai 15 kilometer per jam ketika hujan mulai turun.

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu! Ini Sensor-sensor Populer di Motor MotoGP

“Kemudian waktu akselerasi dan deselerasi si pengendara harus secara halus dan perlahan-lahan,” ujar Sony.

Dengan demikian, sobat dapat meminimalisir terjadinya selip selama perjalanan hingga seluruh partikel-partikel tadi tersapu bersih dengan air hujan.

“Tapi tetap yang paling disarankan adalah langsung mencari tempat yang aman untuk berteduh ketika hujan mulai turun,” pungkasnya.

Bagaimana dengan pengguna mobil? Intinya sama saja harus lebih berhati-hati karena risiko kecelakaan di jalanan enggak pandang bulu.

Selalu berhati-hati di jalan ya!

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Tidak Sama, Ini Bedanya Mesin Honda Scoopy Baru Dengan Mesin BeAT

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa