GridOto.com - Sistem injeksi pada mobil membutuhkan komponen injektor.
Injektor bertugas menyemprotkan bahan bakar bertekanan tinggi sesuai perintah sinyal arus listrik yang masuk.
Secara bentuk, injektor pada setiap mobil dibuat berbeda.
Hal ini dipengaruhi bentuk intake manifold, kontruksi mesin dan lainnya.
Namun, bukan hanya dari bentuk injektor saja yang berbeda tapi debit semprotan bahan bakar juga berbeda.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Flow Rate Injektor Mobil, Begini Nih Maksudnya
"Debit semprotan bahan bakar disebut juga dengan flow rate" buka Davin dari bengkel Elika Automotive Performance di Bursa Otomotif Sunter (BOS), Sunter, Jakarta Utara.
"Flow rate pada injektor dihitung seberapa banyak bisa mengeluarkan bahan bakar dalam waktu 60 detik atau 1 menit atau cc/menit," tambahnya.
Kondisi ini dalam katup injektor terbuka penuh dengan tekanan bahan bakar yang sudah disesuaikan.
Kebutuhan setiap mesin mobil pasti dibuat berbeda-beda.
Hal yang mempengaruhinya adalah kapasitas mesin, kompresi, jenis mesin dan lainnya.
Baca Juga: Pakai Injektor Aftermarket Bisa Naikkan Tenaga Mesin? Nanti Dulu
"Misalnya pada mobil 2.000 cc pasti kebutuhan bakan bakarnya lebih banyak dibanding mesin 1.000 cc," jelasnya.
Jadi pabrikan membuat flow rate injektor untuk mesin 2.000 cc pastinya lebih besar.
Tinggi rendahnya flow rate akan mempengaruhi juga jumlah lubang (hole) pada injektor.
"Umumnya, semakin besar flow rate injektor maka semakin banyak lubang (hole) pada sebuah injektor," tutup Davin.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR