GridOto.com - Saat naik motor di jalan raya, tentu kita sering berada di belakang kendaraan besar seperti truk atau bus yang melaju dengan kecepatan rendah alias lamban.
Karena dikemudikan dengan kecepatan rendah, tak jarang timbul perasaan ingin menyalip, tetapi terhalang pandangan karena besarnya dimensi kendaraan tersebut.
Sehingga pengendara lain yang ada d belakangnya, menjadi enggak sabar dan berusaha untuk mendahului.
Tetapi demi menjaga keselamatan berkendara, mendahului kendaraan besar juga sangat beresiko jika dilakukan dengan sembrono.
Baca Juga: Street Manners: Ini Alasan Saat Berkendara Naik Motor Wajib Memakai Celana Panjang
Menanggapi hal tersebut, Sony Susmana, selaku Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh bikers sebelum menyalip kendaraan besar.
"Motor mendahului kendaraan besar, pertama kalau tidak penting tidak usah nyusul karena resikonya besar," ujar Sony kepada GridOto.com, Sabtu (03/04/2021).
Ia mencontohkan tidak disarankan menyalip pada posisi blind spot atau yang sering disebut dengan titik buta, karena pengendara tidak dapat melihat dengan baik sebuah area tersebut.
"Kalau tidak kosong atau pada posisi blind spot di tikungan, di tanjakan atau turunan jangan menyusul," terang Sony.
Baca Juga: Street Manners: Spion Motor Harus Diatur dengan Benar, Jangan Diseting saat Jalan
Lebih lanjut, Sony menjelaskan jika sudah memenuhi syarat seperti kondisi jalan kosong dan memungkinkan untuk menyalip.
Pastikan bikers mengurangi kecepatan dan jangan terlalu dekat dengan kendaraan tersebut.
Kemudian posisikan motor berada sisi kanan dan beri tanda kepada pengemudi agar mengetahui keberadaan bikers yang ingin menyalip.
"Awali dengan jaga jarak ke kendaraan tersebut dari kanan karena mudah terlihat. Kemudian komunikasi (klakson) dan lihat spion kendaraan tersebut (eye contact)," imbuhnya.
Terakhir jika sudah dirasa aman segera menyalip, tentunya pandangan harus luas dan selalu waspada kendaraan dari jalur arah berlawanan.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR