GridOto.com - Proses pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) masih terkendala.
Kendala dalam pembebasan lahan Jalan Tol Solo-Yogyakarta ini terjadi di Desa Mlangi, Kelurahan Nogotirto, Kecamatan Gamping, Sleman.
Alasan yang jadi penyebab terkendalanya pembebasan lahan adalah karena ada beberapa pihak yang belum puas atas trase jalan tol baru ini.
Hal tersebut lantaran trase jalan tol ini kurang memperhatikan bangunan cagar budaya Masjid Pathok Negoro di Desa Mlangi.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Kementerian PUPR, Totok Wijayanto mengatakan, saat ini masih dicari solusinya.
"Semoga ada solusi terbaik dalam menentukan trase tol di Yogyakarta ini," ucap Totok Wijayanto dikutip dari TribunJogja.com.
Pasalnya yang melakukan protes penolakan trase ini terdiri dari beberapa pihak dan lembaga seperti halnya pondok pesantren.
Dalam pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Bandara YIA sendiri berada pada dua provinsi, yakni Yogyakarta (60,93 km) dan Jawa Tengah (35,64 km).
Baca Juga: Polemik Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Bandara YIA, Perubahan Trase Tunggu Keputusan Pemerintah
Pembangunannya terbagi menjadi tiga seksi yang dimulai dari Kartasura-Purwomartani Sleman (42,37 km).
Kemudian disusul seksi Purwomartani Sleman-Gamping Sleman (23,42 km) dan seksi tiga Gamping Sleman-Purworejo Jawa Tengah (30,77 km).
Totok menambahkan, akibat permasalahan ini proses pengerjaan Tol Solo-Yogyakarta hingga Bandara YIA terhambat.
"Seharusnya awal 2021 pembebasan lahan sudah selesai. Pada April tim pelaksana memasuki tahap sosialisasi publik terkait penetapan lokasi seksi III," terangnya.
Alhasil sosialisasi penetapan lokasi seksi III harus dikaji dan dicari yang terbaik untuk semua pihak.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Inilah Tiga Seksi Jalan Tol Solo-Jogja Hingga Yogyakarta International Airport
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Tribunjogja.com |
KOMENTAR