GridOto.com - Tingginya minat masyarakat Indonesia akan GR Yaris, membuat PT Toyota Astra Motor (TAM) akhirnya buka suara mengenai kehadiran hatchback dengan DNA reli tersebut.
Pabrikan berlogo tiga oval ini pun memastikan Indonesia hanya akan mendapatkan jatah GR Yaris sebanyak 126 unit, dari total produksinya secara global sebanyak 25 ribu unit.
Adapun acara peluncuran Toyota GR Yaris di Indonesia rencananya akan dilangsungkan dalam waktu dekat, atau tepatnya pada semester kedua 2021 ini.
Baca Juga: Tanggapan Toyota Soal Isu GR Yaris yang Akan Diluncurkan Terbatas Sebanyak 125 Unit
"Sejak diluncurkan oleh Toyota global pada tahun 2020 lalu, Toyota GR Yaris mendapat sambutan yang luar biasa dari banyak masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia," ujar Anton Jimmi Suwandy, selaku Marketing Direktur TAM saat virtual meeting bersama awak media sore ini, Selasa (23/3/2021).
"Kami akan melihat demand GR Yaris, dan kemungkinan akan diluncurkan semester dua tahun ini," imbuhnya.
Anton menambahkan, pihaknya baru akan membuka pemesanan Toyota GR Yaris secara resmi pada akhir Maret 2021 ini.
Apabila jumlah pemesanan melebihi dari kuota yang tersedia, TAM mempertimbangkan untuk melakukan pengundian konsumen yang akan mendapatkan GR Yaris.
"SPK akan dibuka resmi oleh TAM pada 25 Maret 2021, booking fee Rp 100 juta. Jika inden melebihi jatah, maka akan dipikirkan antara first come first service atau diundi," tutur Anton.
Lebih lanjut, Anton pun menjelaskan kalau pihaknya juga menjamin mengenai layanan aftersales maupun ketersediaan spare part Toyota GR Yaris di Indonesia.
Soal harga, Toyota GR Yaris rencananya akan memiliki banderol di rentang Rp 750-850 juta dengan pilihan warna yang tersedia hanya merah dan putih.
Bisa dibilang, harga yang ditawarkan tersebut lebih murah jika dibandingkan dengan negara tetangga yang mencapai miliaran rupiah.
"Servis bisa di bengkel resmi (beres) Toyota pilihan di seluruh Indonesia," papar Anton lagi.
"Harga sekitar Rp 750-850 juta, bergantung exchange rate rupiah dan biaya logistik. Harga tidak setinggi di luar negeri yang bisa Rp 1 miliar, ini karena strategi Indonesia dan kebijakan," pungkasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR