GridOto.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan kebijakan penurunan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan bermotor mulai membuahkan hasil.
Febri Hendri, Juru Bicara Kementerian Perindustrian mengatakan dengan adanya insentif PPnBM meningkatkan pesanan yang dialami oleh sejumlah pelaku industri otomotif di dalam negeri.
Sehingga diharapkan dampak positif ini akan mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
"Sejak dikeluarkannya kebijakan ini beberapa hari lalu, perusahaan otomotif melaporkan peningkatan penjualan," ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima GridOto.com, Sabtu (13/3/2021).
Baca Juga: Hasil Survei Menyebut 99,2 Persen Masyarakat Tidak Ingin Membeli Mobil saat Relaksasi PPnBM
Febri membeberkan pihaknya pun optimis pelaksanaan kebijakan insentif PPnBM dapat berjalan baik, tepat sasaran dan menguntungkan baik konsumen maupun sektor industri.
"Kemenperin mendukung agar industri otomotif serta para distributor kendaraan dapat melakukan fungsi imbauan, controlling, serta supervisi kepada diler agar penurunan harga kendaraan dapat sesuai dengan harapan dan memenuhi permintaan konsumen sebaik mungkin," tambahnya.
Febri menjelaskan beberapa perusahaan melaporkan peningkatan penjualan yang cukup tajam sejak kebijakan ini bergulir. Seperti yang diungkapkan Anton Jimmy selaku Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM).
"Dari data 1-8 Maret 2021, untuk Avanza, Sienta, Rush dan Yaris, SPK-nya naik sekitar 94 sampai 155 persen kalau dibandingkan dengan SPK bulan Februari di tanggal yang sama," ungkap Anton.
Sementara untuk Vios yang mendapat diskon tertinggi hingga Rp 65 juta setelah adanya insentif PPnBM, penjualannya lebih besar dari sebelumnya karena permintaannya tidak banyak.
Anton menjelaskan dengan adanya permintaan yang meningkat, pihaknya sudah meminta pabrik untuk meningkatkan produksinya.
"Sekarang kami sedang memonitor kondisi stok, karena tidak mudah juga pabrik menambah produksi dalam waktu singkat," kata Anton.
Kemudian, Yusak Billy, selaku Business Innovation and Sales & Marketing PT Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan peningkatan surat pembelian kendaraan (SPK) juga terjadi pada penjualan Honda sekitar 40 sampai 50 persen dibanding periode yang sama bulan sebelumnya.
"Khususnya untuk model yang mendapatkan insentif pajak, peningkatan naik lebih dari 60 persen dibanding seminggu pertama bulan Februari lalu, growth tertinggi ada di HRV 1,5 liter," tutur Billy.
Billy mengatakan akan terus mengamati perkembangan permintaan mobil ke depannya untuk memenuhi persediaan sesuai permintaan yang ada.
Sementara itu, Daihatsu mencatat kenaikan SPK untuk model Xenia, Terios, Luxio dan Gran Max minibus melonjak 40 persen.
"Untuk stok model yang mendapat insentif PPnBM khususnya di bulan-bulan periode relaksasi tersebut tentunya akan kami atur seoptimal mungkin agar seimbang antara demand dan supply yang ada," kata Hendrayadi, Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation.
Baca Juga: Daihatsu Sigra Bisa Dilirik Nih di Maret 2021, Cek Daftar Harganya!
Berikutnya, PT Mitsubishi Motor Krama yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengungkapkan adanyanya peningkatan jumlah pesanan untuk model Xpander dan Xpander Cross.
"Jumlah SPK Minggu pertama Maret 2021 terjadi peningkatan yang cukup signifikan untuk Xpander, jika dibandingkan periode yang sama di Februari 2021," kata Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division MMKSI.
Terakhir, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan selama empat hari berlaku relaksasi PPnBM, permintaan mobil Suzuki naik 100 persen dibanding Februari 2021.
"Sejauh ini dari data yang kami pantau, permintaan mobil Suzuki naik 100 persen," kata Donny Ismi Saputra, 4W Marketing Director PT SIS.
Donny mengungkapkan untuk kedua mobil yang mendapat relaksasi PPnBM seperti Ertiga dan XL7.
"Kami memperkirakan kenaikan penjualan untuk kedua model itu sekitar 20 persen. Tetapi bisa saja terus berkembang," pungkasnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR