GridOto.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menggodok regulasi konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik bertenaga baterai.
Karena itu Kemenhub menginginkan, kendaraan penumpang dan angkutan massal seperti bus konvensional segera dikonversi menjadi kendaraan listrik
Hal tersebut dilakukan Kemenhub, demi mendukung Perpres No. 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
"Kami sedang menyiapkan regulasi konversi kendaraan penumpang dan bus-bus lama ke listrik. Sebelumnya angkutan umum dan bus bakar sudah dikurangi emisinya dengan penggunaan bahan bakar gas," ujar Risal Wasal, Direktur Prasarana Transportasi Jalan Kemenhub dalam webinar dengan Universitas Mercu Buana, Sabtu (13/3/2021).
Baca Juga: Anies Baswedan Unggah Video Bus Listrik Transjakarta, Warganet Malah Senggol Esemka
Ia mengatakan, Kemenhub menargetkan aturan konversi bus konvensional ke listrik bisa rampung pada 2021.
"Kami ingin tahun ini regulasinya bisa selesai. Kami harap teman-teman dari Universitas juga lebih semangat dalam upaya mengkonversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik," sebut Risal.
Lebih lanjut, ia memaparkan jika pihaknya tengah menguji coba bus lawas yang sudah diubah menjadi Electric Mobility (ELMO).
"Kami juga sedang mengetes armada bus DAMRI lama yang dikonversi menjadi bus listrik berbasis baterai. Selain itu, regulasinya akan kami kaji bersama dahulu agar operasional bus listrik aman dan nyaman," terang Risal.
Baca Juga: Bernama CITYLINE 3 EV, Begini Tampilan Bus Listrik Karoseri Laksana
Ia menambahkan, angkutan umum berbasis listrik ditargetkan beroperasi secara menyeluruh pada puluhan tahun mendatang.
"Jadi 2021 ini kami mulai pilot project Buy The Service (BTS) angkutan massal berbasis listrik di Bandung, Medan dan Surabaya. Di 2030 diharap ada peningkatan 40 persen di seluruh Indonesia untuk yang berbasis listrik," papar Risal.
"Sementara pada 2040 sampai 2045, angkutan umum perkotaan sudah 100 persen berbasis listrik dan merata di kota-kota besar di Indonesia," lanjutnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR