GridOto.com - Lawan arah ketika berkendara seolah sudah menjadi kebiasaan bagi warga di Ibu Kota Jakarta.
Meski meresahkan dan melanggar aturan lalu lintas, perilaku tersebut sering kita jumpai di beberapa ruas jalan Jakarta.
Menurut Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), perilaku melawan arah bukan sekadar kebiasaan, melainkan sudah menjadi sebuah budaya.
"Kondisi tersebut sepertinya sudah mengakar dan menjadi kultur budaya tersendiri ya," ujar Jusri saat dihubungi GridOto.com, Kamis (11/3/2021).
Baca Juga: Street Manners: Jangan Paksa Membawa Barang Besar Menggunakan Motor!
"Soalnya setiap hari bisa kita jumpai di hari kerja, penyebabnya bisa jadi karena adanya pembiayaran," tambahnya.
Untuk itu, Jusri menjelaskan kalau menangani persoalan ini tidaklah mudah.
"Selain diperlukan sinergi dari dinas terkait yang ada di bawah Pemprov, perlu dilakukan upaya kolaborasi dengan instansi lain untuk membentuk suatu sosialisasi yang berkelanjutan mengenai perilaku tersebut," tutur Jusri.
Sosialisasi yang dimaksud tidak hanya seputar pelanggaran lalu lintas serta sanksi, akan tetapi perlu adanya penjelasan mengenai dampak bahaya dari melawan arah, seperti kecelakaan fatal.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR