GridOto.com - Honda City Hatchback resmi diluncurkan di Indonesia hari ini (3/2).
Kehadiran Honda City Hatchback ini menandakan sudah lima generasi ia berada di Indonesia.
Yup, Honda City pertama kali dijual di Indonesia pada September 1996.
Honda City yang pertama dipasarkan di Indonesia sendiri sebenarnya generasi ke-3 (kode bodi 3A).
Honda City generasi ketiga ini dibangun dan dijual untuk pasar Asia Tenggara saja dengan basis produksi di Thailand.
Baca Juga: Honda City Hatchback, Bedah Varian Pengganti Honda Jazz di Indonesia
Debut sedan ini pada April 1996 di Thailand sekaligus menandakan bangkitnya kembali klan City di keluarga Honda.
Soalnya, nama Honda City sudah dipensiunkan pada 1994 ketika jalur produksi Honda City generasi kedua (GA) di Jepang ditutup.
Honda City sendiri pertama kali muncul di Jepang pada November 1981 (kode bodi AA).
Proyek Honda City generasi pertama ini dimulai pada 1978 dengan kode SA-7.
Tujuan proyek ini adalah membuat mobil yang paling hemat bahan bakar untuk tahun 1980-an.
Baca Juga: Honda City Hatchback Resmi Rilis, Pengganti Honda Jazz di Indonesia?
Proyek SA-7 ini dikerjakan oleh engineer muda dari Wako R&D Center yang rata-rata usianya baru 27 tahun.
Para engineer muda ini dibimbing oleh Toru Arisawa yang waktu itu bertanggung jawab pada iklan mobil Honda di Head Office Sales Promotion Division.
Arisawa sendiri yang memberi nama "City" pada mobil baru tersebut.
Honda City generasi pertama ini punya bentuk yang unik, bodi kecil tapi tinggi.
Yup, Honda City generasi pertama panjangnya cuma 3.380 mm tapi tingginya 1.570 mm.
Baca Juga: Honda City Hatchback Bakal Diluncurkan Awal Maret, Catat Tanggalnya
Tujuan konsep desain yang disebut Arisawa dengan frase "Tall Boy" ini bertujuan agar pengemudi atau penumpang bertubuh jangkung bisa nyaman di dalam mobil.
Honda City generasi pertama dibekali mesin 4-silinder 1.231 cc dengan transmisi manual 5-speed atau otomatis 3-speed.
Honda City generasi pertama dijual hingga akhir 1986.
Penggantinya adalah Honda City berkode GA yang dijual hingga 1994.
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR