GridOto.com - Jangan asal saat ganti Per CVT bawaan motor dengan yang lebih keras.
Sebab, bukannya performa motor matic meningkat, bisa jadi motor malah enggak mau lari.
"Prinsipnya semakin keras per CVT maka per semakin keras menendang secondary sliding sheave," buka Muhammad Ikim, owner RI Matic Shop & Service kepada GridOto belum lama ini (02/21).
"Berarti saat pakai per CVT keras, secondary sliding sheave jadi cepat balik," tambah pria yang akrab disapa Ikim ini.
Baca Juga: Magnet Spul Berkarat Akibat Terendam Banjir, Begini Efeknya ke Motor
Saat secondary sliding sheave cepat balik, otomatis pulley belakang jadi susah untuk dibuka.
Saat pulley belakang susah dibuka membuat v-belt dan roller harus bekerja keras.
"Sudah pasti putaran v-belt yang berasal dari pulley depan (drive pulley) tidak mampu membuka pulley belakang (driven pulley) karena per CVT yang digunakan kelewat keras," jelas Ikim.
"Roller juga jadi bekerja keras membuka pulley depan untuk menekan v-belt," tambahnya saat ditemui di Jalan Pondok Kopi Raya Blok S4 No.4, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Baca Juga: V-Belt CVT Motor Matic Pakai Bahan Kevlar, Apa Kelebihannya?
Hal itu mempengaruhi kerenggangan v-belt pada motor matic kalian.
"Imbasnya v-belt jadi cepat melar, top speed motor pun jadi susah diraih," tuturnya.
Makanya kekerasan per CVT disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya disesuaikan dengan spesifikasi mesin.
Jangan paksakan pakai per CVT yang kelewat keras kalau mesin masih standar karena efeknya pulley belakang jadi sulit untuk terbuka dan menahan motor tuh Sob!
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR