Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

PPnBM Nol Persen Mobil Baru, Stimulus Industri Otomotif Tanah Air?

Pilot - Senin, 22 Februari 2021 | 14:50 WIB
Usulan PPnBM dibuat nol persen untuk menstimulus industri otomotif
Dok. OTOMOTIF
Usulan PPnBM dibuat nol persen untuk menstimulus industri otomotif

GridOto.com - Jika tidak ada perubahan, Pemerintah akan memberikan potongan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) hingga nol persen untuk mobil baru pada 1 Maret 2021.

Tahun lalu wacana PPnBM nol persen juga sempat muncul dan ramai diperbincangkan. Namun akhirnya meredup ketika ditolak oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Langkah pemberian PPnBM nol persen ini diambil pemerintah sebagai upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Industri otomotif merupakan salah satu sektor yang terkena dampak pandemi Covid-19 paling besar. 

Penjualan tahun 2020 hanya tembus 532.027 unit (whole sales) dan  578.327 unit (retail). Turun 48,3% dibanding tahun sebelumnya (2019) yang tembus  1.030.126 unit.

Baca Juga: Toyota Masih Tunggu Petunjuk Teknis Hitungan PPnBM, 5 Model Ini Harganya Bakal Turun Maret 2021

Diharapkan relaksasi PPnBM ini dapat meningkatkan pembelian dari masyarakat dan memberikan jumpstart pada perekonomian.

Adanya wacana ini menimbulkan pra dan kontra di masyarakat. Otomatis juga membuat konsumen yanng tadinya akan membeli mobil jadi menahan niatnya dan menunggu hingga bulan Maret. Tentu dengan harapan akan dapat potongan harga yang lebih besar.

Ekspektasi calon pembeli jadi tinggi, apalagi banyak media yang mengulas prediksi perhitungan potongan harga yang akan didapat jika peraturan ini diterapkan.

 

Kabar dari teman-teman di dealer, banyak calon konsumen yang akhirnya menunda pembelian, menunggu bulan depan.

Baca Juga: PPnBM Nol Persen, Harga Mobil Baru Rp 200 Jutaan Bakal Turun Belasan Juta Rupiah? Berikut Prediksinya

Lucunya lagi, dealer juga kebanjiran telepon yang menanyakan kebenaran potongan harga yang ditulis media.

Bahkan ada beberapa yang menyatakan jika potongan memang benar sebesar itu, akan langsung kasih uang muka buat pembelian bulan depan.

Secara perhitungan memang masih belum jelas juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknisnya (petunjuk teknis). 

Kemungkinan malah lebih besar diskon yang sekarang diberikan dealer dan bulan depan malah engga ada diskon besar lagi karena sudah kepotong PPnBM. 

Baca Juga: Kemenkeu Siapkan PMK Untuk Relaksasi Pajak PPnBM Mobil Baru 0 Persen

Namun bisa juga akan ada perubahan dalam perhitungan PPnBM-nya, untuk menyesuaikan dengan usulan insentif pajak yang disampaikan.

Dampaknya kebijakan ini memang beragam, diharapkan akan mampu mendongkrak penjualan. Jika jualan mobil naik, pabrikan mobil tentu harus menyediakan stok mobil baru lebih banyak.

Otomatis tenaga kerja di pabrik yang sempat terhenti atau terkena konstraksi akan berproduksi lagi.

Ibaratnya jika sebelumnya hanya satu shift yang bekerja, akibat naiknya permintaan akan jadi 2 atau 3 shift.

Baca Juga: Insentif PPnBM Nol Persen, Daihatsu Sebut Penjualan Mobil Baru Akan Turun Bulan Februari Ini

Seperti diketahui ada 1,5 juta tenaga kerja yang terlibat di dalam industri otomotif. Jika sudah berkeluarga dan punya satu anak, tinggal di kali 3. Ada 4,5 juta orang yang ada di balik indsutri otomotif tanah air.

Selain itu, pemerintah juga meminta agar OJK merevisi pengaturan mengenai uang muka (Down Payment) 0 persen dan penurunan ATMR Kredit (aktiva tertimbang menurut risiko).

Jadi diharapkan akan lebih banyak lembaga pembiayaan yang bisa memberikan kredit dengan bunga rendah bahkan hingga nol persen.

Efeknya jika bunga rendah cicilan akan jadi lebih besar. Enggak semua konsumen bisa memenuhinya, butuh konsumen yang memiliki penghasilan besar untuk mencicilnya. 

Baca Juga: Honda Mobilio Dibebaskan dari PPnBM, Harganya Jadi Rp 190 Jutaan!

Agak ironis memang, selama pandemi ini, lembaga pembiayaan sendiri butuh insentif lantaran NPL (Non Performing Loan) mereka naik akibat banyak nasabahnya yang terdampak pandemi.

Biasanya yang boleh memberikan DP nol persen adalah lembaga pembiayaan atau bank yang memiliki NPL di bawah 5%.

Akibatnya untuk menekan NPL, lembaga pembiayaan akan lebih selektif untuk memberikan kredit kepada calon pembeli mobil. Persyaratan dalam mengajukan kredit akan lebih ketat sehingga tidak semua calon konsumen akhirnya bisa membeli mobil baru.

Kemungkinan hanya kelas menengah atas saja yang akan mampu membeli mobil baru. Sesuai dengan target pemerintah yang memang ditujukan untuk kalangan menengah atas tersebut.

Berdasarkan data Kemenkeu, bahwa saat ini tingkat belanja kelas menengah bawah sudah naik. Tetapi hanya untuk kebutuhan pokok seperti makanan. Itu akibat adanya BLT (bantuan langsung tunai) dari pemerintah.

Baca Juga: Nih Kata Pedagang Mobil Bekas Soal Insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, PPnBM

Sedangkan kelas menengah atas tingkat belanjanya tetap, karena dari sejak awal pandemi hingga sekarang belanja kebutuhan pokok mereka tetap terpenuhi.

Kelas menengah atas itu biasanya selain kebutuhan pokok, akan membelanjakan uangnya untuk hiburan atau wisata.

Sampai sekarangkan susah untuk melakukan itu. Sehingga uang mereka lebih banyak disimpan, tidak dibelanjakan.

Diharapkan dengan adanya kebijakan ini juga akan menarik mereka untuk membelanjakan uang yang tertahan tersebut.

Semoga mereka pada mau belanja ya....Lantaran masa pandemi ini sendiri belum diketahui kapan berakhirnya, membuat masih banyak orang yang menahan uangnya untuk dibelanjakan.

Nah efek 'diskon' dadakan ini juga ikut berpengaruh ke pedagang mobil bekas. Terutama pedagang mobkas tahun muda, yang masih berumur 1-2 tahun. Terutama mobil-mobil yang terkena insentif PPnBM ini.

Baca Juga: Kata Dealer Soal Konsumen Yang Telanjur Beli Mobil Pertengahan Februari, Tetap Kena PPnBM 0 Persen?

Seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Mitsubishi Xpander, Suzuki XL7 dan lainnya.

Karena selisihnya tidak beda jauh, akan semakin mepet harganya dengan mobil baru jika kena potongan PPnBM nanti.

Efeknya, mau enggak mau harus turun harga agar tetap diminati pembeli. Kalau harga tetap bertahan siapa yang mau beli.

Yah apapun dampaknya, semoga kebijakan nanti akan memberi stimulus kepada industri otomotif Tanah Air.

Sehingga bisa kembali bergairah dan ikut meningkatkan perekonomian nasional sehingga pertumbuhan ekonomi juga naik.

Selamat beli mobil baru...

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Pilot

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Jujur, Pemadam Kebakaran Masih Belajar Cara Jinakan Api di Baterai Mobil Listrik

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa