GridOto.com - Sama dengan motor yang masih pakai mesin bensin, motor listrik juga ada triknya supaya konsumsi daya baterainya irit ketika dipakai harian.
Apalagi jika diantara kalian ada yang menggunakan motor listrik buat harian, trik simpel bikin irit pemakaian daya baterai ini akan sangat bermanfaat.
Prinsipnya bikin irit baterai motor listrik sama dengan motor bensin, supaya menghemat listrik kalian harus menyesuaikan gaya berkendara kalian.
"Motor listrik ini punya kelebihan torsi puncaknya bisa dirasakan ketika bikers pertama kali memuntir throttle gas," buka Feri Feriza, modifikator Waay E-Custom, bengkel modifikasi motor konvensional ke motor listrik kepada GridOto.com.
Baca Juga: Enggak Ribet! Begini Caranya Agar Baterai Motor Listrik Lebih Awet
"Efeknya, saat motor mulai jalan hingga kecepatan menengah terasa lebih enteng di motor listrik jika dibandingkan dengan motor bensin pada umumnya," beber pria yang akrab disapa Feri ini.
Supaya irit, jika motor listrik sudah mencapai kecepatan menengah atau sedang jangan terus-terusan digas.
"Untuk menghemat baterainya jangan ditahan gas-nya, sesekali gas dilepas, biarkan motor listrik menggelinding dengan posisi gas tertutup," jelas Feri
"Soalnya saat motor listrik menggelinding daya yang dibutuhkan motor listrik lebih rendah, sehingga bisa menghemat penggunaan daya baterai," tambahnya saat ditemui di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Baca Juga: Bolehkah Motor Listrik Menerjang Banjir? Begini Penjelasannya
Feri mengambil contoh Vespa PX miliknya yang sudah diubah menjadi motor listrik.
"Dengan motor listrik 4.000 watt dan baterai 72 Volt 20 Ampere itu bisa berjalan sampai 80 km dari baterai full sampai tersisa 30 %," jelas Feri.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Battery Management System di Motor Listrik, Penting?
"Tentunya Dengan gaya berkendara eco drive, kecepatan maksimal 30 sampai 40 km/jam dan memanfaatkan teknik menggelinding," tuturnya.
Nah itu tadi tips sederhana membuat konsumsi baterai motor listrik lebih irit ketika digunakan untuk harian.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR