GridOto.com – Tenang alias jangan panik kalau sistem rem cakram di motor mengalami gejala masuk angin, begini cara mengatasinya.
Gejala masuk angin merupakan istilah buat adanya angin palsu yang terjebak di dalam saluran sistem hidrolik minyak rem.
Akibat masuk angin, dampaknya rem jadi tidak pakem bahkan bisa loss saat tuas rem sudah ditekan sehingga membahayakan jika tidak segera diperbaiki.
“Jika rem ada gejala masuk angin, pertama periksa dulu apakah ada kerusakan atau kebocoran di perangkat rem seperti sil piston master rem atau slang rem,” terang Dimas, mekanik bengkel Jaya Motor, Ciputat, Tangerang Selatan.
Baca Juga: Bubut Derajat Pulley Sembarangan Punya Efek Negatif, Begini Penjelasannya
Nah kalau sistem rem motor belum pernah di servis sebelumnya, periksa volume minyak rem yang terisi di tabung reservoir master rem.
Bisa cukup tambah minyak rem jika ada di bawah batas dan warnanya masih cerah, kuras dan ganti apabila warnanya sudah kusam.
Kalau ada kerusakan atau kebocoran, solusinya tentu perlu ganti lebih dulu komponen yang bermasalah sebelum lanjut ke tahap berikutnya.
“Misal sudah diganti atau tidak ada yang rusak, maka angin yang masuk perlu dibuang dengan cara bleeding atau kocok rem,” jelasnya.
Cara bleeding adalah dengan menekan tuas berulang hingga mengeras, lalu sambil tahan tuas kendurkan baut nepel bleeder di kaliper dan segera tutup kembali.
Lakukan berulang hingga rem terasa pakem kembali dan pastikan minyak rem di tabung master rem tidak sampai kehabisan.
Terakhir bersihkan sisa tumpahan minyak rem agar tidak merusak komponen lain dan uji coba fungsi rem sebelum motor dipakai seperti biasa.
Baca Juga: Di Musim Hujan Filter Udara Motor Jarang Kotor, Mitos Atau Fakta ?
Selain hal yang dijelaskan tadi, angin palsu juga bisa muncul di sistem minyak rem akibat kualitas minyak rem yang buruk.
Minyak rem yang kualitasnya memburuk akan mudah mendidih yang akan memicu munculnya gelembung atau angin palsu di sistem minyak rem.
Jadi, hati-hati dan langsung lakukan pemeriksaan dan perbaikan jika kalian mengalami masalah itu.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR