GridOto.com - MotoGP era modern pernah kekurangan peserta, dan kelas CRT jadi solusinya.
Hanya ada 4 pabrikan, 10 tim, dan 17 pembalap reguler, itulah yang ada di MotoGP musim 2011.
Angka yang cukup kecil, terutama saat dibandingkan dengan MotoGP 2018 yang punya 24 pembalap reguler, ataupun MotoGP 2020 dengan 22 pembalap reguler.
Alasan utamanya jelas, kekurangan uang.
Mesin 4-tak 800 cc yang dipakai sejak 2007 untuk menggantikan mesin 990 cc tidak cukup berhasil.
Baca Juga: F1 2021 Kemungkinan Dimulai dengan 2 Balapan di Bahrain, Sirkuit Oval Dipakai Untuk Seri Kedua
Bisa dikatakan, mesin 800 cc tidak cocok hampir ke seluruh pembalap maupun pabrikan..
Mesin 800 cc sulit dikembangkan, dan membutuhkan biaya besar bagi tiap pabrikan untuk dikembangkan.
Pabrikan hanya bisa mendukung tim pabrikan saja untuk bisa berbicara di era itu.
Tim satelit di era 800 cc hampir tidak bisa berbuat apa-apa, dimana terakhir kemenangan tim satelit terjadi di Estoril 2006, saat Toni Elias mengalahkan Valentino Rossi dengan selisih supertipis.
Bagi Dorna Sports, situasi ini sangat buruk.
Baca Juga: Resmi! Honda Akhirnya Perpanjang Kontrak Sebagai Kontestan MotoGP
Dari segi tontonan, Dorna sadar bahwa hal itu sangat buruk.
Apalagi musim 2011 jadi musim terakhir Suzuki, yang memilih keluar MotoGP karena alasan uang juga.
Bayangkan di 2012 hanya ada 3 pabrikan saja, Honda, Yamaha, dan Ducati, sebagai kontestan.
Nah makanya Dorna mengenalkan solusi baru untuk menanggulangi masalah ini, sekaligus membuat MotoGP menarik.
Dorna merilis kategori/kelas Claiming Rule Teams alias CRT (mulai 2014 berganti nama menjadi Open Entries alias kelas terbuka), yang sering disebut 'kategori di dalam kategori'.
Itu karena CRT sendiri masuk sebagai kategori khusus di MotoGP selain 3 pabrikan utama.
Baca Juga: Tim Valentino Rossi Merapat ke KTM? Begini Jawaban Bos KTM Pit Beirer
Era CRT berlangsung dalam 4 musim, mulai 2012 hingga 2015.
Claiming Rule Teams artinya cukup kompleks.
Intinya, ini adalah kelas terbuka untuk tim privateer yang bisa mengadaptasi mesin agar setara dengan mesin MotoGP 1000 cc, dengan sasis bebas.
Tim-tim ini bisa membeli mesin dengan harga tertentu termasuk dengan komponen transmisinya.
Ada beberapa keuntungan untuk tim CRT seperti adanya 12 mesin selama 1 musim di mana tim pabrikan dan tim satelit utama hanya memakai 6 mesin.
Dalam hal ini, bisa dikatakan CRT memaksimalkan mesin setara Superbike di MotoGP, fungsinya untuk melengkapi grid dan peserta semakin banyak.
Baca Juga: Duh! Calon Pembalap F1 Tim Haas, Nikita Mazepin Kena Denda Menerobos Lampu Merah
Di awal MotoGP 2012, ada 9 CRT yang meramaikan grid MotoGP, sempat ada beberapa kali perubahan di tiap tahunnya.
Di antara mereka, yang cukup diingat adalah Suter, FTR, Ioda, ART, sementara Aprilia, Kawasaki dan BMW sempat ikutan memasok mesinnya.
Aprilia termasuk pabrikan yang diuntungkan dengan adanya CRT sebelum benar-benar menginjakkan kakinya dalam kompetisi prototipe MotoGP.
Danilo Petrucci dan Aleix Espargaro termasuk pembalap CRT saat awal debutnya kala itu.
Adakah tim di kelas CRT yang sempat jadi favorit kamu?
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
KOMENTAR