GridOto.com - Mobil yang jarang dipakai atau odometer rendah bukan jadi jaminan bakal lolos uji emisi.
Tentu perlu perhatian bagi pemilik mobil di DKI Jakarta karena sudah diwajibkan mobil lolos uji emisi.
Bukan berarti mobil jarang dipakai mesin jadi sehat dan emisi gas buang yang dikeluarkan lebih rendah.
Hal ini dibenarkan oleh Ferry Firdaus, kepala bengkel Honda Permata Hijau, Jakarta Selatan saat ditemui GridOto.com.
"Malah kalau mobil jarang dipakai emisi gas buang bisa lebih besar," tekan Ferry.
Baca Juga: Mobil Bekas Tidak Lolos Uji Emisi, Segera Cek Komponen-komponen Ini
Ferry beralasan, setelah mesin dipakai akan menyisakan karbon dari sisa pembakaran campuran udara dan bahan bakar.
Karena tida ada suhu panas dari ruang bakar yang tidak bekerja, sisa karbon lama-lama menjadi kerak.
"Apalagi kalau mesin hanya dinyalakan sebentar, suhu panas ruang bakar belum sempat mengikis sisa kerak karbon," terang Ferry.
"Setelah mesin mati malah ada residu karbon baru yang menambah di ruang bakar," tambah Ferry.
Baca Juga: Ini Dia Hasil Uji Emisi Mobil Umur 3 Tahun Odometer 30.000 Kilometer
Kondisi ini sering jadi kekeliruan pemilik mobil yang menganggap mobil jarang dipakai mesin cenderung sehat.
Pengendapan karbon karena mesin jarang menyala malah memicu emisi gas buang yang lebih tinggi.
"Harus ada panas mesin mobil dari putaran mesin tidak hanya idle untuk merontokkan karbon," ujar Ferry.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR