GridOto.com - Ford Everest generasi kedua merupakan salah satu mobil tangguh yang minim masalah.
Bahkan, menurut Ruhimat, kepala bengkel Mastercars.id yang merupakan bengkel spesialis Ford di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Everest merupakan mobil yang tak memiliki penyakit bawaan.
"Penyakitnya itu karena usia aja, bukan karena penyakit bawaan pabrik," ucap Ruhimat saat ditemui GridOto.com beberapa waktu lalu.
Meski begitu, ada salah satu masalah di bagian kelistrikan yang kerap ditemui pada Everest.
Baca Juga: Ford Transit Dandan Lebih Sporty , Bodi dan Kabinnya Lebih Keren
Masalah ini sering dijumpai di unit yang menggunakan aksesori yang mengubah sistem kelistrikkan.
"Kalau electrical sih biasanya modul PCM-nya yang kena (Modul untuk kontrol ECU mesin). Itu biasanya terjadi kalau usia pakai sudah di atas 7 tahun," kata Ruhimat.
"Terjadi karena biasanya ada jumper di kabel-kabelnya, misal pakai lampu gak sesuai standar, atau pakai aksesori yang mengubah kelistrikan, itu bisa ngerusak PCM-nya, jadi dia tuh kebakar," lanjutnya.
Menurut Ruhimat, jika modul PCM Ford Everest rusak, efeknya mesin kemungkinan tak bisa hidup ataupun pincang (berebet).
Baca Juga: Ford Fiesta Berbaju Biru Segar, Pasang Wide Body Kit Makin Agresif
"Ciri-ciri mesin pincang itu pas dibawa gak ada tenaga atau lemot," jelasnya.
Jika sudah mengalami masalah tersebut, Ruhimat menyebut biaya penggantiannya cukup mahal.
"Kalau ganti Rp 16 jutaan, pakai barang original," tukasnya.
Tapi, ia menekankan agar konsumen tak perlu khawatir. Sebab, masalah seperti ini jarang ditemui di unit standar.
"Kalau standar sih insyaallah aman, tapi kalau kelistrikannya sudah banyak diubah, itu perlu diwaspadai," tutupnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR