GridOto.com - Ban merupakan komponen penting pada mobil yang harus dirawat secara berkala oleh pemilik mobil.
Perawatan tersebut tidak hanya meliputi pengecekan tekanan angin saja, tetapi juga pengecekan penggunaan dan keausan.
Salah satu agenda rutin dalam perawatan ban adalah merotasi ban.
Rotasi ban dilakukan setiap 10.000 kilometer dan biasanya termasuk dalam pekerjaan servis berkala di bengkel resmi.
Nah kalau mobil tidak pernah melakukan rotasi ban, apa bahayanya?
Baca Juga: Perbedaan Mengganti Ban Simetris dengan Rotasi vs Tanpa Rotasi
Dilansir dari artikel blog.bestusedtires.com dan tirerack.com, dinamika mobil di jalan membuat tapak keempat ban mobil aus dengan kecepatan berbeda.
Pada mobil berpenggerak roda belakang, tapak ban belakang akan lebih cepat aus, sedangkan pada penggerak roda depan, tapak ban depan yang akan lebih cepat aus.
Lalu ketika mobil menghadapi tikungan dan pengereman, perpindahan beban mobil dan tekanan suspensi yang berubah-ubah bisa mempercepat keausan ban.
Apabila ban tidak dirotasi, maka keausan setiap ban akan tidak merata dan performa grip ban menjadi tidak seimbang.
Kalau performa grip ban menjadi tidak seimbang, kemampuan sobat dalam pengereman di jalan basah akan berkurang dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Baca Juga: Perbedaan Mengganti Ban Simetris dengan Rotasi vs Tanpa Rotasi
Selain itu, performa pengendalian mobil juga terganggu dan mobil menjadi kurang stabil saat berbelok.
Jadi jangan lupa sob untuk melakukan rotasi ban secara berkala!
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR