GridOto.com - Kasus kecelakaan lalu lintas masih kerap terjadi baik di jalan tol maupun di jalan umum.
Setiap pengendara kendaraan bermotor baik motor maupun mobil sudah seharusnya berlaku aman saat berkendara.
Salah satunya yakni memahami dan menerapkan prinsip tiga detik untuk menjaga jarak aman dalam berkendara, baik saat keadaan lengang, ramai lancar ataupun macet.
Prinsip tiga detik ini bisa jadi salah satu penentu keselamatan selama perjalanan menghindari terjadinya risiko kecelakaan lalu lintas.
Jangan sampai terjadi kecelakaan beruntun dan saling tubruk seperti bump-bump car (bom-bom car).
Baca Juga: Street Manners: Ini Pentingnya Rapihkan Karpet Mobil Sebelum Mengemudi
Seperti dalam video yang diunggah oleh akun @dashcam_owners_indonesia yang menunjukkan kecelakaan yang melibatkan empat kendaraan.
Dalam video terlihat sebuah mobil berada di belakang mobil lain, namun tiba-tiba mengerem mendadak sehingga tiga motor di belakangnya tidak memiliki cukup waktu untuk mengerem dan terjatuh.
View this post on Instagram
Lantas bagaimana cara memperhitungkan jarak aman saat berkendara?
"Saat cuaca normal, jarak aman mobil kita dengan kendaraan di depan adalah 2 sampai 3 detik," ujar Bintarto Agung, Presiden Direktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) saat dihubungi GridOto.com, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Pengemudi Mobil Nekat Terjang Banjir, Pakar Safety Anjurkan Lakukan Langkah-langkah Ini!
Perhitungan dengan waktu ini lebih memudahkan pengemudi karena menyesuaikan dengan kecepatan mobil.
"Jika masih bingung dengan aturan 3 detik, kita harus memastikan bahwa roda belakang mobil yang ada di depan dapat terlihat," kata Bintarto.
Hal ini penting karena dengan begitu kita dapat memperkirakan hal apa yang akan terjadi ketika berkendara.
Hal senada juga disampaikan oleh Marcell Kurniawan, Training Director Real Driving Center (RDC).
Menurutnya, perhitungan tiga detik secara sederhana yakni dengan menentukan patokan benda statis yang dilalui kendaraan di depan Anda dan mulai berhitung tiga detik.
"Kalau hitungan jarak pasti itu tidak mungkin dilakukan ketika berkendara. Hitungan traveling kita saat berkendara itu paling mudah adalah kilometer per jam (kpj)," ucap Marcell, dikutip dari Kompas.com.
Sebagai contoh, jika kita bergerak dari angka 60 kpj, per menitnya kita bagi 60 untuk dapat satu menit yaitu 1.000 meter per menit, lalu kita bagikan lagi 60 untuk dapat satu detik itu kira-kira 16 meter per detik.
Jadi tiga detik bisa mengantisipasi jarak sekitar 48 meter.
Selain aturan tiga detik, pengendara juga harus mengetahui reaksi manusia dan reaksi mekanis.
Reaksi manusia itu adalah saat kita ingin berhenti atau menghindar, mulai dari mata melihat, otak memproses hingga menginjak rem itu waktunya kurang lebih satu detik.
Baca Juga: Street Manners: Tips Aman Berkendara Lewati Jalan Berlubang, Kalau Mau Diterabas, Begini Caranya!
Sedangkan reaksi mekanis berjalan saat rem diinjak, buster berkerja dorong minyak rem sampai ke kaliper, dengan estimasi waktu kurang lebih setengah detik.
Hal lain yang harus diperhatikan yakni pengaturan spion yang bertujuan agar pengendara bisa memantau kondisi jalan di belakang jika ada suatu kejadian.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Kompas.com,GridOto.com |
KOMENTAR