GridOto.com - Sobat GridOto mungkin telah mengenal bagaimana asupan bahan bakar mesin diatur dalam sistem injeksi elektrikal.
Sistem injeksi elektrikal, atau electronic fuel injection, menggunakan serangkaian perintah dari ECU untuk memasukkan bahan bakar sesuai timing.
Kalau ada injeksi elektrikal, ada juga sob sistem injeksi bahan bakar yang menggunakan prinsip mekanikal.
Salah satu sistem injeksi mekanikal tersebut adalah SPICA yang terdapat pada mesin-mesin Alfa Romeo pasar Amerika awal 70an.
SPICA, dilansir dari artikel hemmings.com, adalah kepanjangan dari Societa Pompe Inizione Cassani & Affini.
Baca Juga: Geber Mesin Mobil Sebelum Dimatikan, Apakah Sekarang Masih Relevan?
Mesin yang menggunakan injeksi SPICA memiliki pompa bensin elektronik di dekat tangki bensin, saluran bahan bakar bertekanan, pompa mekanikal yang digerakkan mesin, dan nozzle yang tersambung ke intake manifold.
Menariknya, pompa mekanikal tersebut bekerja seperti mesin, tetapi mengandalkan putaran mesin untuk bekerja.
Di dalam pompa mekanikal tersebut terdapat 4 piston dengan connecting rod yang tersambung dengan crankshaft.
Bensin disalurkan dari tangki bensin ke pompa SPICA dan ditekan oleh piston untuk masuk ke silinder mesin.
Crankshaft SPICA dapat bergerak maju mundur berkat cam tiga dimensi di ujung dalamnya dan bola sentrifugal.
Baca Juga: Cegah Endapan Kotoran, Ini Zat Aditif Penting di Bahan Bakar Diesel
Saat mesin bekerja, cam tersebut mengatur jumlah bensin yang masuk ke mesin mengikuti putaran mesin dan posisi pedal gas.
Keunggulan dari sistem SPICA ini adalah dapat menginjeksi bahan bakar sepanjang durasi aliran udara tertinggi.
Hanya saja pompa SPICA harus dirawat oleh mekanik khusus dengan alat khusus ketika bermasalah.
Sistem serupa juga dapat ditemukan di sistem injeksi mekanikal Kugelfischer yang bisa ditemukan di BMW 2002tii.
Disadur dari
- www.hemmings.com/stories/article/spica-fuel-injection
- https://www.roadandtrack.com/car-culture/a26665/mechanical-fuel-injection/
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
Sumber | : | hemmings |
KOMENTAR