GridOto.com - Buat yang mau memasang lampu rem tambahan di mobil, ternyata ada alasannya lho kenapa harus dipasang lebih tinggi dari lampu utama.
Lampu rem tambahan ini juga enggak sekadar variasi atau aksesoris saja, malah sudah ada beberapa mobil yang sudah dari pabriknya dibekali lampu ini.
Lampu rem ketiga ini punya nama resmi Third Brake Light dan dicetuskan oleh psikolog John Voevodsky pada tahun 1974.
Voevodsky mengumpulkan sukarelawan sebanyak 343 orang sopir taksi di San Fransisco untuk memasang lampu kecil tambahan sebagai lampu rem ketiga.
Baca Juga: Street Manners : Pentingnya Lampu Rem bagi Keselamatan Berkendara
Ternyata dari hasil penelitian selama 10 bulan itu itu, pengguna kendaraan jadi lebih menyadari saat kendaraan di depannya melambat sehingga risiko tabrakan bisa diminimalisir.
Dengan adanya tiga buah lampu rem yang menyala bersamaan, pengemudi di belakang akan lebih cepat memberikan respons atau bereaksi.
Makanya penempatan lampu rem ketiga di tengah dan lebih tinggi dari lampu rem kanan-kiri juga punya tujuan penting.
Posisi di atas ini tak hanya terlihat oleh pengemudi yang persis di belakang, tapi mampu menembus hingga 2-3 kendaraan di belakangnya.
Kalau cuma pakai lampu kanan-kiri saja, umumnya cuma terlihat jelas oleh pengemudi yang tepat berada di belakang.
Pengemudi yang berada 2 atau 3 mobil di belakang sering tidak bisa melihat nyala lampu rem karena terhalang bodi mobil di depannya.
Umumnya lampu rem ketiga ini menggunakan bohlam LED (Light Emitting Diodes).
Sekalian deh karena masih ngomongin lampu rem, jelas warnanya harus merah.
Baca Juga: Street Manners : Ini Bahaya Mengemudi dengan Lampu Rem Putus
Jadi kalau maksudnya pasang lampu rem tambahan tapi warnanya malah hijau, biru, atau malah kuning sih sudah jelas jelas merusak fungsinya nih!
Lampu merah untuk lampu rem pun sudah mendunia karena mengacu pada Vienna Convention on Road Traffic.
Konvensi tentang kendaraan jalan raya ini digelar tahun 1949.
Penggunaan warna merah untuk lampu belakang kendaraan berlandaskan pada sisi keamanan.
Warna merah karena punya panjang gelombang spektrum paling panjang dari warna lain.
Panjang gelombang spektrum warna merah 620 cm-750 nm.
Ini yang membuat warna merah terlihat dari jarak lebih jauh, sama dengan alasan warna merah di lampu APILL dijadikan pertanda harus berhenti.
Ini juga didukung karakter warna merah yang tidak mudah bias.
Baca Juga: Street Manners: Jangan Anggap Enteng, Lampu Rem Erat Kaitannya dengan Keselamatan Berkendara
Jadi standar warna lampu rem yang punya peran vital di kendaraan.
Maka dari itu lampu rem jangan dibikin putih Sob!
Maksudnya meski pakai bohlam atau LED putih, tetap harus terlihat merah dengan mika berwarna merah.
Sebaliknya kalau pakai mika bening, enggak salah juga kalau bohlam atau LED-nya tetap pakai warna merah.
Lampu rem yang terlihat putih karena mika bening dan lampu putih, dapat mengganggu pengguna jalan lain karena bikin silau.
Hal ini sudah ada aturannya, jadi penggunaan lampu rem selain warna merah bisa dapat tilang bahkan dihukum penjara.
Sudah itu bisa berbahaya juga buat diri sendiri karena bisa bikin ditabrak kendaraan lain yang kehilangan konsentrasi akibat silau.
Gitu Sob, sudah paham kan kenapa lampu rem harus berwarna merah?
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | thenewswheel.com |
KOMENTAR