GridOto.com - Valentino Rossi dikenal dengan banyaknya raihan gelar juara dunia MotoGP.
Sampai saat ini, Valentino Rossi jadi pemegang gelar terbanyak kedua kelas premier di belakang Giacomo Agostini.
Sejak debut, Valentino Rossi total mengoleksi 9 gelar, yakni 7 di kelas MotoGP dan 500 cc, 1 kali di kelas 125 cc dan 1 kali di kelas 250 cc.
Tapi yang kadang jarang disorot, ternyata Valentino Rossi juga sering sekali jadi runner-up alias peringkat kedua.
Baca Juga: Tim Petronas Yamaha Berusaha Dapatkan Motor Pabrikan Buat Franco Morbidelli
Setelah jadi runner-up kelas 250 cc pada 1998, Rossi jadi runner-up saat debutnya di kelas 500 cc pada 2000 silam.
Saat itu The Doctor jadi runner-up di belakang Kenny Roberts Jr. yang jadi juara.
Setelah jadi juara pada 2001 sampai 2005, pembalap Tavullia ini harus kalah dari mantan rekan setimnya di Repsol Honda yakni Nicky Hayden pada 2006.
Kemudian pada musim kedua setelah kembali ke Yamaha dari Ducati, tepatnya pada 2014, Rossi jadi runner-up lagi.
Rossi kalah dari Marc Marquez yang saat itu sedang naik daun.
Baca Juga: Sempat Konflik dengan Tim Haas, Rich Energy Segera Kembali ke F1
Lalu di 2015 terjadi kontroversi cukup fenomenal, yang mana akhirnya Rossi harus kalah dari rekan setimnya, Jorge Lorenzo, setelah mendapat penalti di Valencia karena pada balapan sebelumnya menendang Marc Marquez di Sepang.
Di 2016 Rossi kembali kalah dari Marc Marquez dan jadi kali terakhir Rossi jadi runner-up.
Soal runner-up, di belakang Rossi ada Mike Hailwood dengan 3 kali runner-up.
Kemudian ada Jorge Lorenzo yang jadi runner-up 3 kali saat bersama Yamaha.
Pertama di 2009 saat kalah dari Rossi, kemudian kalah di 2011 dari Casey Stoner, dan di 2013 saat kalah dari Marc Marquez.
Baca Juga: Jelang F1 2021 Cyril Abiteboul Meninggalkan Tim Alpine Secara Mendadak, Inikah Penyebabnya?
Ada juga legenda lain seperti Wayne Rainey, Mick Doohan, atau Wayne Gardner yang jadi runner-up 2 kali.
Jangan lupakan Dani Pedrosa yang jadi runner-up pada 2007, 2010 dan 2012.
Sayangnya Pedrosa tidak bisa meraih 1 gelarpun di kelas premier meski punya musim-musim yang fantastis.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR