GridOto.com - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengumumkan telah menyalurkan restrukturisasi kredit sebesar Rp 18,9 triliun sepanjang 2020 kemarin kepada nasabahnya yang terdampak langsung pandemi Covid-19.
Hafid Hadeli, selaku Presiden Direktur Adira Finance mengungkapkan, pihaknya mencatat lebih dari 800 ribu nasabah yang mendapatkan keringanan kredit tersebut.
"Tahun 2020 kami telah melakukan restrukturisasi kredit sebanyak 827 ribu konsumen, dengan total mencapai Rp 18,9 triliun," ujar Hafid dalam acara bincang santai bareng media yang diadakan secara virtual, pada Jumat (15/1/2021).
Restrukturisasi sejatnya telah menjadi bagian dari strategi bisnis anak perusahaan Bank Danamon tersebut saat menghadapi musibah ataupun bencana, seperti pandemi Covid-19 yang berlangsung hingga saat ini.
Baca Juga: Bantu Memudahkan Nasabah, Adira Finance Buat Banyak Gebrakan di 2021
Sesuai dengan Peraturan OJK No 14/POJK.05/2020, tentang Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 bagi Lembaga Jasa Keuangan Nonbank.
Meski begitu, Hafid menjelaskan bahwa sebagian besar nasabah Adira Finance yang mengajukan restrukturisasi kredit kini sudah kembali memenuhi kewajibannya.
Hal tersebut seiring dengan mulai menggiatnya perekonomian Tanah Air di penghujung tahun kemarin.
"Kalau untuk restrukturisasi, dari Rp 18,9 triliun itu mayoritas sebetulnya sudah kembali normal. Masih ada sekitar Rp 5 hingga 6 triliun yang masih dalam status restrukturisasi," tutur Hafid.
"Di sisi lain, kepada konsumen yang telah membayar angsuran tepat waktu kami mengadakan bergam program, salah satunya undian tepat mantap," lanjutnya.
Baca Juga: Adira Insurance Perkuat Digitalisasi di Masa Pandemi Covid-19
Lebih lanjut, Hafid mengatakan bahwa pandemi Covid-19 yang berlangsung selama 2020 kemarin cukup memberikan dampak yang begitu besar terhadap penyaluran pembiayaan di perusahaannya.
Pasalnya Adira Finance mencatatkan penurunan yang begitu tajam terhadap total pembiayaan baru, bahkan tembus di atas 51 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Kami mencatat pembiayaan baru sebesar Rp 18,6 triliun untuk tahun 2020, atau turun cukup dalam sebesar 51 persen jika dibandingkan 2019," papar Hafid lagi.
Meski begitu, Hafid mengaku sangat optimis dalam menatap persaingan bisnis pada 2021 ini.
Baca Juga: Industri Otomotif Lesu, Laba Adira Finance Turun 42 Persen Hingga Kuartal Tiga 2020
Enggak tanggung-tanggung, Adira Finance menargetkan dapat menumbuhkan angka pembiayaan hingga mencapai 30 persen.
"Di tengah tantangan tersebut Adira Finance terus mendorong diri untuk terus melakukan inovasi, dalam memberikan solusi keuangan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang ruang geraknya semakin terbatas secara fisik," kata Hafid.
"Jadi tahun ini target kami tuh meningkat antara 20 sampai 30 persen dari tahun kemarin, tentu salah satu pertimbangannya kan diharapkan ekonomi mengalami pertumbuhan, otomotif juga, daya beli kembali tumbuh meskipun waktu sebelum pandemi Covid-19. Itu perlu waktu," pungkasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR