GridOto.com – Mesin motor habis bore up perlu pakai oli mesin yang lebih kental dari biasanya, mitos atau fakta?
Saat bore up, tentu ada penggantian komponen mesin lama dengan yang baru untuk meningkatkan atau mengembalikan performa motor.
Ada anggapan bahwa untuk membantu proses inreyen ulang mesin, sebaiknya pakai oli mesin lebih kental dalam waktu tertentu sebelum kembali pakai oli yang biasa dipakai.
Contohnya, rekomendasi viskositas oli mesin motor yang dianjurkan pabrikan adalah 10W-40, diganti pakai 20W-50 selama masa inreyen saat motor habis bore up.
Baca Juga: Kenapa Oli Sokbreker Motor Bisa Bocor? Ini Beberapa Penyebabnya
“Hal ini merupakan anjuran yang kurang tepat, sebab secara logika setelah bore up atau korter, celah di mesin justru kembali rapat seperti baru karena ada peremajaan komponen,” yakin Chandra, pemilik Sentra Otomotif, bengkel spesialis oli di Jelambar, Jakarta Barat.
Jika pakai oli yang lebih kental, mesin memang terdengar lebih halus namun efeknya daya pelumasan oli pada celah komponen jadi berkurang.
Selain itu, penggunaan oli mesin lebih kental berdampak bikin kerja mesin lebih berat sehingga tidak dianjurkan.
“Kalau ragu, sebaiknya tetap gunakan spek oli sesuai standar atau anjuran pabrikan saja, enggak perlu pakai oli lebih encer atau lebih kental,” jelasnya.
Baca Juga: Baut Blok CVT Motor Matic Rawan Slek Hingga Putus, Ini Penyebabnya
Secara volume oli mesin yang diisi pun tetap sama, tidak perlu ada penyesuaian seperti ditambahkan dibanding sebelum bore up atau turun mesin.
Nah bisa dibilang anjuran pakai oli lebih kental pada motor habis bore up atau turun mesin hanyalah mitos dan tidak perlu diikuti.
Sebaiknya tetap pakai oli dengan kekentalan yang dianjurkan oleh pabrikan.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR