GridOto.com - Sobat GridOto tahu dong dengan Honda Win?
Tangguh, irit, praktis, mungkin cock untuk menggambarkan motor yang belakangan ini pamornya kembali naik.
Gimana enggak dulu motor ini jadi andalan banget, mulai dari mengantar anak sekolah, hingga surat ke pelosok daerah.
Teknologi yang simpel jadi kelebihan Honda Win dan menhadikannya tahan banting di segala kondisi.
Baca Juga: Otojadul: Diluncurkan Pada 1997 Inilah Kiprah Suzuki Satria 120 di Indonesia, Bebek Super di Masanya
Masuk di rubrik Otojadul, kali ini kami akan bahas sejarah Honda Win di Indonesia nih.
Yuk simak artikelnya sampai tuntas ya.
Honda Win pertama kali diluncurkan di Indonesia tahun 1984, desainernya asli orang Indonesia lho.
Awalnya Honda Win sempat kurang laku karena bentuknya yang kotak masih asing untuk masyarakat saat itu.
Di era itu mayoritas motor memang punya desain yang bulat-bulat sih, dan tahun 1980-an sedang menjadi era peralihan dari bentuk bulat ke kotak.
Sejak pertama kali dirilis, Honda Win langsung dibelai Pemerintah untuk dijadikan motor dinas berbagai instansi.
Beberapa badan pemerintahan yang menggunakan Honda Win sebagai kendaraan dinas seperti Badan Statistik, Koperasi, BRI, Dinas Kehutanan, Pegadaian, Pembangunan Desa, Pemda, Polisi Laut, Kantor Pos, sampai TNI.
Makanya, kampung-kampung dan pelosok sudah jadi santapan Honda Win baik untuk mengantarkan surat maupun eksplorasi lahan.
Uniknya lagi tiap motor instansi pemerintah punya warna yang berbeda-beda.
Ini juga yang bikin Honda Win di Indonesia jadi punya berbagai macam warna.
Sobat GridOto ada yang punya Honda Win lelangan bekas kantor Pos, PLN atau bahkan dari BRI?
Warnanya asyik juga tuh kalau diremajakan, hehehe.
Baca Juga: Otojadul: Cerita Yamaha Touch 125, Konsumen Sempat Resah karena Dealer Maksa Motor Dikembalikan
Secara garis besar Honda Win memiliki spesifikasi yang sama sejak pertama kali rilis.
Mesin 4 langkah SOHC 1 silinder dengan nickname “ECONOPOWER” memiliki sudut kemiringan 80 derajat alias mesin tidur seperti bebek.
Dengan bore & stroke 50 mm x 49,5 mm menghasilkan kapasitas murni 97,2 cc.
Memiliki rasio kompresi rendah hanya 8,8:1.
Sistem pengapian sudah menggunakan CDI.
Tenaga puncak sebesar 8 dk pada 8.000 rpm dan torsi 7,45 Nm di angka 5.000 rpm.
Tenaga tersebut disalurkan pakai rantai ke roda belakang lewat transmisi 4 percepatan dengan kopling manual.
Kapasitas tangki bahan bakar 8,5 liter dan oli mesin 0,8 liter untuk penggantian berkala.
Rangka tipe ‘grasshopper’ atau belalang menjadi tulang punggung Win.
Digadang-gadang menjadi yang pertama diaplikasikan ke kendaraan roda dua di Indonesia.
Lebih kompak, stabil, dan ringan.
Baca Juga: Otojadul: Cerita Yamaha RX-King Dikenal Sebagai Motor Jambret, Polisi Sampai Dibikin Pusing
Suspensi depan teleskopik tipe ‘free valve’ sedangkan belakang swing arm berbentuk bulat ditopang oleh dua buah suspensi.
Honda Win juga dilengkapi dengan rak di belakang untuk berbagai keperluan, bisa untuk menjepit dokumen, tas, atau yang paling umum, jas hujan.
Honda Win itawarkan dalam dua varian, Standar dan Semi Trail.
Perbedaan ada pada pelek dan sepatbor depan.
Varian standar pakai pelek 17 inci dengan lebar 2.50 dan 2.75 di depan dan belakang.
Sedangkan versi Semi Trail peleknya 18 inci depan dan 17 di belakang dengan lebar 2.50-18 serta 3.00-17 pola trail.
Sepatbor depan varian standar terbuat dari besi dan varian semi trail menggunakan bahan plastik serta terpasang pada posisi high mount di segitiga bawah ala motor trail.
Honda Win dijual di Indonesia dalam kurun waktu 1984 sampai 2005.
Tahun 1984 sampai 1985 merupakan Honda Win seri awal, tanpa embel-embel 100.
Ciri khas yang paling ketara yaitu lampu kecil dengan bentuk kotak, spion dengan bentuk berbeda, mesin dicat hitam.
Honda Win 1984 dan 1985 juga memiliki varian warna paling lengkap, ada silver, merah, putih, metallic grey, navy blue, dan oranye.
Baca Juga: Otojadul: Kontroversialnya Suzuki RGR 150 Edisi Terbatas Keluaran 1993, Apanya yang Salah?
Honda Win 100 keluaran 1980-an akhir sampai tahun 1999 memiliki lampu depan yang lebih besar.
Dengan striping yang berbeda-beda pada setiap tahunnya.
Tahun 1999 juga ditandai dengan diekspornya Honda Win 100 ke beberapa negara di ASEAN.
Sobat GridOto ada yang masih punya Honda Win, atau sedang proses restorasi Honda Win atau enggak nih?
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR