GridOto.com – Kendaraan listrik bakal menjadi transportasi utama di masa depan. Sejumlah negara sudah menyusun peta jalan untuk mengganti kendaraan berbahan bakar minyak dengan kendaraan listrik, termasuk Indonesia.
Melansir Kompas.com, Jumat (18/12/2020), pemerintah Indonesia telah menargetkan operasi kendaraan listrik sebanyak 15 juta unit pada 2030. Dari jumlah tersebut, 2 juta di antaranya merupakan mobil listrik.
Untuk mendukung ekosistem ini, pemerintah juga sudah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Lewat regulasi tersebut, pemerintah memberikan insentif pajak untuk kepemilikan kendaraan listrik. Tarif pajak yang dikenakan sebesar 15 persen dengan dasar pengenaan pajak sebesar 0 persen dari harga jual.
Baca Juga: Hyundai Kona Gasoline Ternyata Biaya Servisnya Murah Banget!
Tak hanya itu, pemerintah juga tengah menggenjot ketersediaan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk mendukung pengoperasiannya di kota-kota besar.
Rinciannya, 2.456 SPKLU pada 2025 dan 7.146 pada 2030. Dengan begitu, masyarakat tak lagi khawatir soal daya tahan baterai saat melakukan perjalanan ke luar kota.
Sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menghadirkan kendaraan ramah lingkungan, Hyundai Motors Indonesia (HMID) belum lama ini telah meluncurkan dua mobil listrik murni (BEV), yakni IONIQ Electric dan KONA Electric untuk pasar Tanah Air.
Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Mobil pertama, IONIQ Electric merupakan mobil berjenis hatchback. Sementara, KONA Electric merupakan mobil Crossover sport utility vehicle (SUV).
Baca Juga: Borong Tiga Unit, Hyundai IONIQ dan KONA Electric Resmi Jadi Mobil Operasional Pemprov Jabar
| Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR