GridOto.com - Awal tahun kerap menjadi momen para Agen Pemegang Merek (APM) melakukan penyesuaian harga mobil yang mereka jual.
Penyesuaian di sini biasanya berupa kenaikan harga, tapi bukan tanpa alasan yang jelas.
Kenaikan biaya administrasi, atau Bea Balk Nama (BBN) serta nilai pajak kendaraan bermotor yang bertambah tiap tahun kerap menjadi penyebabnya.
Meskipun begitu, ternyata ada beberapa APM yang belum ‘mengatrol’ nilai jual mobil-mobil mereka.
Baca Juga: Nissan Magnite Resmi Meluncur di Indonesia, Pakai Mesin Turbo, Harga Termurah Mulai Rp 208,8 Juta
Seperti diutarakan Ario Soerjo, selaku Marketing & Development Division Head PT Kreta Indo Artha (KIA) yang merupakan APM merek mobil asal Korea Selatan yaitu KIA.
“Saat ini memang belum ada, tapi nanti pasti akan ada penyesuaian,” ujarnya kepada GridOto.com (5/1/2020).
Hal serupa diutarakan oleh Julian Olmon selaku Head of Marketing-Communication PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) yang merupakan APM merek mobil asal Jepang tersebut.
“Pasti akan ada penyesuaian, dan per-model pun pasti beda-beda jumlah kenaikan harganya,” ungkap Julian kepada GridOto.com (5/1/2020).
Julian menjelaskan, salah satu pertimbangan terbesar suatu pabrikan dalam menetapkan penyesuaian harga baru untuk mobil-mobil produksi mereka adalah kenaikan BBN.
Berhubung pemerintah belum menerbitkan tabel BBN terbaru untuk 2021 ini, baik Nissan maupun KIA pun belum bisa menentukan seberapa besar penyesuaian yang harus dilakukan.
“Kami sedang menunggu tabel (BBN) terbaru keluar, baru akan ada penyesuaian harga,” jawab Ario.
Ketika ditanya kapan mereka bisa menetapkan penyesuaian harga mobil masing-masing, Nissan dan KIA memberikan jawaban yang berbeda.
Baca Juga: Masih Ada Diskon Nissan Serena Hingga Rp 70 Juta, Berikut Skema Kreditnya di Awal Tahun 2021 Ini
“Detail penyesuaian harga untuk Januari ini belum ada, mungkin baru tersedia minggu depan,” tutur Julian.
Sedangkan Ario enggan memberikan jawaban pasti akan pertanyaan tersebut.
“Tanyakan dengan yang buat tabel lah, kan bukan saya yang mengeluarkan,” canda Ario.
Tapi menurutnya saat tabel BBN baru sudah ada, semua pasti juga menyesuaikan.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR