GridOto.com - Terjadi kecelakaan beruntun di Tol Solo-Semarang KM 428, Kabupaten Semarang, Senin (4/1/2020), setidaknya 7 kendaraan terlibat dalam kecelakaan karambol ini.
Melansir Ntmcpolri.info, Kasat Lantas Polres Semarang, AKP M Adiel Aristo menjelaskan, peristiwa kecelakaan itu bermula saat truk boks hilang kendali dan terguling.
“Setelah truk box terguling, empat kendaraan lainnya dari belakang," ujarnya, Senin (4/1/20220).
Baca Juga: Street Manners: Kecelakaan Mobil Hantam Separator Terus Terulang, Pakar Safety Beri Komentar Begini
Mau tak mau kecelakaan karambol pun tak terelakkan.
Tak berhenti di situ, di belakang lima kendaraan tersebut terdapat Honda BR-V.
Panik di depannya terjadi tabrakan beruntun, pengemudi Honda BR-V pun banting setir.
"Satu kendaraan Honda B-RV terbaru karena panik di depannya kecelakaan, diduga seperti itu, langsung buang arah ke U-turn, dari jalur B ke jalur A,” urai AKP M Adiel Aristo.
Menyeberang jalur, Honda BR-V tersebut 'disambut' bus dari arah berlawanan.
Kasubdit Laka Korlantas Polri, Kombes Agus Suryo menyebutkan, kecelakaan ini sempat membuat arus lalu lintas dialihkan ke luar tol.
“Memang tadi sempat dialihkan ke luar tol. Sekarang (kendaraan) sudah dievakuasi, clear,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan belum memerinci identitas lengkap korban yang terlibat dalam insiden ini.
Baca Juga: Tips Libur Akhir Tahun 2020, Berapa Jaga Jarak Aman Selama Perjalanan?
Saat ini kasus kecelakaan karambol di Tol Solo-Semarang KM 428 masih dalam penyelidikan polisi.
Peristiwa seperti ini sebenarnya bisa dihindari, salah satunya jangan panik ketika adanya kecelakaan di depan kendaraan kita dengan menjaga jarak.
Lantas bagaimana cara menjaga jarak aman saat berkendara di tol?
Baca Juga: Dua Trik Mudah Buat Hitung Jarak Aman Saat Berkendara, Yuk Dicoba Biar Enggak Nabrak!
Adrianto Sugiarto Abadi selaku Instruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) mengatakan, ada beberapa faktor untuk menentukan jarak aman antarkendaraan.
"Seperti koefisien gesek (dalam hal ini ban dan permukaan jalan, beda kualitas ban dan jenis atau kualitas permukaan jalan juga koefisien geseknya berbeda), berat kendaraan (termasuk muatannya), jenis kendaraan (LV & HV), dan sebagainya," ujarnya kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Bila di standar internasional, idealnya dibuat rata-rata tiga detik untuk kendaraan ringan.
Ukuran waktu ini ditentukan dengan perhitungan kendaraan di depan.
"Hitung di dalam hati sampai tiga detik dengan memperhitungkan jarak mobil di depan. Bila jarak sudah sesuai perhitungan kita, maka itu jarak aman dengan mobil di depan," tambah Adrianto.
Dengan demikian, jarak dengan mobil yang berada di depan akan selalu ideal.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Ntmcpolri.info |
KOMENTAR