GridOto.com - Bagi banyak orang di Indonesia, mimpi dan rencana untuk kuliah dan kerja di luar negeri pasti pernah terbesit
Apalagi, semakin banyak universitas di luar negeri yang menawarkan program beasiswa penuh maupun sebagian.
“Khususnya untuk program S2, karena di Eropa sendiri pilihannya jauh lebih banyak dibandingkan untuk yang S1,” ujar David Tanugraha, lulusan Fontys University Of Applied Sciences, Eindhoven, Belanda asal Indonesia kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
“Yang penting dari sebelum kuliah pun sudah menyiapkan kemampuan berbahasa inggris sebagus mungkin,” tambah pria yang pernah bekerja sebagai insinyur di bagian RnD Toyota Eropa itu.
Pasalnya, kebanyakan universitas di Eropa sudah menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar kuliahnya.
Bagi sobat yang berminat untuk kuliah dan bekerja di industri otomotif di luar negeri khususnya Eropa, David memberikan beberapa jurusan yang sedang dan akan dicari para perusahaan otomotif.
“Kalau mau berkarir di bidang otomotif, mungkin bisa coba ambil jurusan automotive engineering, itu banyak ditawarkan di universitas-universitas di Eropa,” ujar pria yang sekarang bekerja sebagai Project Manager EV Charging Infrastructure di ABB Belanda itu.
Ia beralasan, jurusan Automotive Engineering merupakan jurusan yang mempelajari fungsi sebuah kendaraan secara menyeluruh.
Baca Juga: Kemenhub Sosialisasi Konversi Motor Listrik Berbasis Baterai, Ini Penjelasannya
Mulai dari proses manufakturing, proses desain, serta aspek mekanis dari sebuah kendaraan termasuk diantaranya elemen mekanikal, elektronika, dan keselamatan.
“Jurusan yang kedua itu ada di bidang Sustainable Energy Technology, itu nanti belajarnya tentang teknologi-teknologi penghasil daya berkelanjutan,” lanjut David.
Ia mengatakan, bidang tersebut diprediksi akan semakin dicari terutama mengingat dunia sudah mulai beralih ke teknologi-teknologi ramah lingkungan sebagai respon dari perubahan iklim.
Termasuk industri otomotif, yang sedang giat mengembangkan mobilitas berbasis elektrik (electric mobility).
“Jurusan yang terakhir ini mungkin lebih terbatas sekarang, tapi bidang artificial intelligence (AI) dan machine learning juga kedepannya akan semakin dicari,” tukas pria yang hobi gaming itu.
“Apalagi, sekarang makin banyak teknologi kendaraan yang memanfaatkan AI dan machine learning seperti semi-autonomous driving,” imbuhnya.
Bahkan dalam hal-hal yang sudah dianggap biasa sekalipun seperti perintah suara, dan sistem navigasi yang menyesuaikan dengan kebiasaan berkendara pemiliknya.
“Tapi secara garis besar, bidang-bidang engineering dan IT terutama di bagian elektronik pasti akan diperlukan kedepannya, lapangan pekerjaannya banyak di bidang otomotif,” akunya belajar dari pengalaman.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR